Perbaikan Empat Pasar Dianggarkan Rp 729,1 Miliar

Pembangunan Pasar Tiris capai 23 persen.

Probolinggo, Bhirawa
Tiga pasar di Kabupayen Probolinggo dan satu pasar di Kota Probolinggo bakal direhab dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp729,1 miliar. Rehab pasar ini diharapkan bisa memutar roda ekonomi di dua daerah tersebut.
Ke tiga pasar di Kabupaten Probolinggo yakni  Pasar Tiris, Kecamatan Tiris yang dianggarkan Rp 2,97 miliar; Pasar Wangkal, Kecamatan Gading dialokasikan Rp 2,97 miliar; dan Pasar Muneng, Kecamatan Sumberasih yang dialokasikan Rp 980 juta
Kemudian Pasar Kronong di Mayangan, Kota Probolinggo dengan anggaran Rp. 291 juta. “Semuanya termasuk rehab total. Karena bangunan yang lama dibongkar total dan dibangunkan baru,” ujar Kasi Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Taufiq, Rabu (23/8).
Pembangunan sejumlah pasar itu sudah mulai dikerjakan. Seperti Pasar Tiris. Sampai saat ini, pengerjaan pembangunan sudah mencapai sekitar 35 persen. Pembangunan fondasi pasar sudah tuntas dan tinggal melanjutkan pembangunan dinding.
Taufiq mengatakan, dengan anggaran miliaran rupiah itu pihaknya mengaku belum bisa membangun penuh tiga pasar itu. Seperti di Pasar Wangkal dan Pasar Tiris, hanya akan dibangun di bagian depan. “Bagian belakang nanti akan kami kaji dan mendalami kaji dulu. Yang penting, tampak perwajahan depan kami rehab dulu,” ujarnya.
Di Pasar Tiris akan dibangun kios sesuai jumlah pedagang yang selama ini menempati titik pasar yang dibangun. Sekitar, 44 kios. Sedangkan, di Pasar Wangkal juga akan bangun sekitar 70 kios. Puluhan kios ini akan diprioritaskan kepada sekitar 70 pedagang yang selama ini berjualan di sana.
Taufiq mengatakan, Pemkab Probolinggo istiqamah membangun dan merivitalisasi sejumlah pasar. Tahun ini, ada tiga pasar yang mengalami rehab berat dan dua lainnya hanya rehab ringan. Dua pasar yang direhab ringan itu ada Pasar Leces dan Pasar Banyuanyar. “Di dua pasar ini, masing-masing anggarannya di bawah Rp 100 juta, seperti pavingisasi,” katanya.
Demikian pula renovasi Pasar Kronong di Mayangan, Kota Probolinggo mulai dilakukan. Mulai Kamis (17/8), sebanyak 204 pedagang pun mulai berjualan di tempat  penampungan sementara (TPS) Pasar Kronong.
Hari pertama berjualan di lokasi baru itu terbilang sepi. Seperti diungkapkan Nur, 38, pedagang Pasar Kronong. “Wajar lah. Pembeli mungkin belum banyak yang tahu lokasi baru ini,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, berjualan di lokasi baru membuat pembeli kesulitan mencapai pedagang langganannya. Sebab, posisi berjualan berubah total. “Tapi, ini kan sementara saja. Lagian kami di TPS ini juga paling lama cuma empat bulan,” ujar pedagang kelontong warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Mayangan, ini.
Hal senada disampaikan Nimuyah, 50, pedagang kelontong yang lain. “Ini hari pertama pindah ke TPS. Wajar kalau masih sepi pembeli. Langganan kami juga masih cari-cari tempat penjual. Kalau di tempat lama, kan langsung ketemu,” ujarnya.
Faktor hari pertama yang bertepatan dengan tanggal merah HUT Kemerdekaan RI juga jadi salah satu faktornya. Liburnya karyawan di PT KTI yang berdekatan dengan pasar Kronong membuat, TPS itu sepi.
TPS Pasar Kronong itu menempati fasilitas parkir Kargo Mayangan. Kamis 17/8, kondisinya belum begitu normal. Masih banyak pedagang yang sibuk menata bedak-nya.  Pembangunan TPS Pasar Kronong sendiri dikerjakan oleh CV Cahaya Terang,  pada 9 Juni – 7 Agustus 2017. Dengan anggaran sebesar Rp 291 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Di sisi lain, renovasi sendiri dilakukan setelah semua pedagang Pasar Kronong pindah ke TPS. Gatot Wahyudi, kepala DKUPP Kota Probolinggo menargetkan, paling lambat awal September 2017, renovasi Pasar Kronong dimulai. “Perbaikan akan dilakukan selama 100 hari. Mulainya menunggu semua pedagang pindah. Paling lambat awal September tahun ini renovasi dilakukan,” tambahnya. [wap]

Tags: