Perbaikan JLU Kota Probolinggo Dilakukan 2 Tahap

Tambal sulam dilakukan di JLU Kota Probolinggo. [wiwid agus pribadi/bhirawa]

[Tambal Sulam Dianggap Mubazir]
Probolinggo, Bhirawa
Kerusakan jalan di ruas Jalur Lingkar Utara (JLU) Kota Probolinggo, akhirnya mendapat perhatian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Surabaya. JLU ini sudah diperbaiki meski dengan cara tambal sulam. Perbaikan Jalur Lingkar Utara (JLU) Kota Probolinggo akan dilakukan dalam dua tahap.
Adanya perbaikan ini dinggap mubazir, karena Bulan Juni mendatang akan diperbaiki total dengan dirigit. Perbaikan  berupa tambal sulam ini dilakukan oleh  BBPJN V Surabaya. Kondisi JLU memang sangat parah dan pengajuan perbaikannya terlambat. Hal ini diungkapkan Suharto Konsultan Perencana dari PT Indec Internusa, Minggu (26/3) kemarin.
Pengajuanya baru 1 Januari 2017. Padahal, melihat kondisinya, seharusnya sudah dilakukan  jauh sebelumnya. Karenanya, perbaikan JLU ini akan dilakukan pada Juni mendatang. Tapi, karena kerusakan jalan ini sudah mengundang protes warga, untuk sementara diperbaiki  dengan cara tambal sulam.
”Untuk perbaikan, prosesnya panjang karena kami harus membawa sampel tanah untuk di lakukan uji lab. Jika sudah diketahui postur dan hasil lab, dapat diketahui komposisi yang tepat dalam perbaikan  jalan itu seperti apa,” ujarnya.
Diperkirakan, minimal Bulan Mei dan Juni, jalan ini  sudah bisa diperbaiki secara menyeluruh. Menurut Suharto, sebetulnya tambal sulan ini sedikit mubazir. Sebab, tiga bulan lagi jalan ini akan diperbaiki total dengan cara dirigit.
Perbaikan Jalur Lingkar Utara (JLU) Kota Probolinggo akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa normalisasi jalan yang rusak. Sedangkan tahapan kedua adalah konstruksi. Ungkap Purnyoto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII  Jawa Timur dan Bali.
Pada tahap  pertama, normalisasi dilakukan dengan menguruk jalan yang rusak. Tahapan normalisasi ini dilakukan sejak pertengahan Maret, dengan jangka waktu 90 hari. Ada warga di sekitar JLU yang menyayangkan perbaikan jalan karena hanya diuruk.
Padahal, proses pengurukan ini baru tahap pertama, yaitu normalisasi jalan. Setelah itu ada tahapan konstruksi. Untuk tahapan konstruksi, dilakukan mulai Mei sampai 10 November 2017. Tahapan ini di lakukan dengan pembangunan  jalan rigid atau beton.
Di JLU Kota Probolinggo, perbaikan akan dilakukan sepanjang 1,6 Km. Ada 10 titik jalan yang  akan diperbaiki. Terbentang mulai Jl Anggrek, Ikan Tongkol, Lintas Utara, Gajah Mada, dan Jl Raden Wijaya. ”Untuk konstruksi jalan, tidak harus menggunakan tulangan. Tulangan hanya digunakan di bagian sambungan,” jelasnya.
Sementara untuk pembangunan drainase dan trotoar di jalan nasional, menurut Purnyoto, bisa  dilakukan Pemkot Probolinggo sendiri. ”Seperti di Sidoarjo, kami yang meninggikan drainase. Sedangkan pembuatan trotoar tetap oleh daerah masing-masing,”  tandasnya.   Pembuatan trotoar diserahkan ke daerah masing-masing karena setiap daerah memiliki desain  berbeda untuk pembuatan trotoar. Perbaikan JLU Kota Probolinggo merupakan bagian dari perbaikan jalan di Pasuruan dan Probolinggo oleh  BBPJN VIII dengan total anggarannya Rp43,9 miliar. Perbaikan  ini meliputi rekonstruksi dan perawatan jalan.
Perawatan jalan yang dimaksud, yakni tambal sulam untuk jalan-jalan yang rusak. Serta perbaikan infrastruktur jalan yang telah ada selama ini. Saat disinggung mengenai ruas Jl Panglima Sudirman tepatnya di Randupangger, Purnyoto mengungkapkan, ada ruas jalan nasional yang  terputus karena proses tukar guling.
Jalan yang terputus ini berada di Simpang Tiga Jl Wijaya Kusuma ke Jl Panglima Sudirman. ”Jalan itu masuk pengelolaan Pemkot Probolinggo sepanjang 200 meter. Padahal, berdasarkan jaringan wilayah jalan nasional, seharusnya jalan nasional tidak boleh terputus,” ungkapnya.
Meski begitu, BBPJN VIII tetap akan melakukan perbaikan di jalan itu. Meski kewenangannya telah beralih ke Pemkot. ”Nanti kami akan meminta surat keterangan dari  Pemkot, terkait pelaksanaan proyek perbaikan jalan di  Panglima Sudirman,” pungkasnya.
Terpisah, Anggota Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Hj Ananingsih, merasa prihatin dengan kondisi jalan yang rusak, terlebih-lebih di dalam Kota Probolinggo, khususnya JLU. Dia menuding kinerja BBPJN V Surabaya dinilai lambat. Setiap hearing dengan dinas terkait kami menekankan agar kedepan untuk turun langsung kelokasi baik dalam penanganan dan juga dalam pengerjaan proyek agar selalu di pantau,” tambahnya. [wap]

Tags: