Perbaikan Longsor Capai 80%, Ujicoba Tol Gempol-Pandaan Akhir Mei

Proses perbaikan tebing yang longsor di tol Gempol-Pandaan tepatnya di Desa Randupitu Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan masih dikebut pengerjaannya, Minggu (10/5) sore.

Proses perbaikan tebing yang longsor di tol Gempol-Pandaan tepatnya di Desa Randupitu Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan masih dikebut pengerjaannya, Minggu (10/5) sore.

Pasuruan, Bhirawa
Jalan Tol Gempol-Pandaan akan diujicoba mulai Mei minggu terakhir ini. Pasalnya, pengerjaan fisik jalur bebas hambatan sepanjang 14,5 km tersebut hampir selesai 100 persen.
“Kami pastikan akhir bulan Mei ini selesai 100 persen. Sedangkan ujicobanya dimulai Mei minggu terakhir ini. Selanjutnya siap dioperasikan,” ujar Direktur PT Margabumi Adhikarya (pelaksana proyek jalan Tol Gempol-Pandaan) Sutiyono saat dihubungi, Minggu (10/5) sore.
Awalnya, pengoperasian Tol Gempol-Pandaan dilakukan pada Maret lalu. Namun tertunda, karena terjadi longsor di Km 6+250 hingga 6+450. “Perbaikan tebing longsoran di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol sudah mencapai 80 persen. Minggu-minggu ini pengerjaan perbaikan itu akan selesai,” kata Sutiyono.
Longsornya plengsengan diakibatkan sanitasi yang tak tertata dengan baik. Sehingga, plengsengan itu kurang mampu lagi menahan debit air hujan.  “Mata air di atas plengsengan (daerah industri) kurang baik. Begitu hujan lebat datang, plengsengan tak bisa menahan beban debit air. Tapi sekarang sudah kami perbaiki tata kelola air di atas sehingga tak lagi menggerus plengsengan. Proses perbaikannya saat ini memasuki tahap final dan hampir selesai,” jelasnya.
Disinggung soal tarif tol, pihaknya belum bisa memastikan lantaran keputusan tarif tol itu ada di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Berbicara tarif itu kewenangannya Kementerian PU. Jika ujicoba Tol Gempol-Pandaan dilakukan tentu untuk tarif tol akan terkoneksi juga,” papar Sutiyono.
Sementara itu, ruas jalan Tol Kejapanan-Gempol yang masuk bagian Tol Porong-Gempol memang sudah dibuka untuk diujicoba pada Jumat (8/5) lalu. Hanya saja hingga Minggu (10/5), kendaraan yang melintas di tol sepanjang 3,55 km itu  masih minim. Minimnya informasi ke masyarakat menjadi salah satu penyebab belum banyak dimanfaatkan jalan bebas hambatan itu.  “Kalau diujicoba secara gratis seharusnya pihak tol meworo-woro,  tapi ini tidak. Kalau begitu tadi kami masuk ke Tol Kejapanan-Gempol, tapi karena tidak tahu kami pun langsung melewatinya saja,” ujar Muhaimin, warga Mojokerto yang kebetulan satu arah Tol Kejapanan-Gempol yang akan menuju Lumajang kepada Bhirawa di Bunderan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Pimpinan proyek tol Porong-Gempol, Hidayatullah juga mengaku hal yang sama. Menurutnya, sejak dibuka tiga hari yang lalu arus kendaraan yang melintas Tol Kejapanan-Gempol memang kurang begitu ramai. Padahal, bila lewat tol bisa menghemat waktu. “Kemungkinan masih banyak kendaraan yang belum tahu, sehingga tak banyak yang memanfaatkannya. Bila ditempuh jalur reguler, perjalanan dari Porong-Gempol memakan waktu sekitar 30 menit. Tapi bila melewati tol bisa ditempuh sekitar 10 menit,” tandas Hidayatullah.
Rencananya, usai ujicoba atau mulai 18 Mei mendatang semua kendaraan bakal ditarik biaya sesuai golongannya. [hil]

Tags: