Perbaiki Kualitas Pengajaran dengan Terapkan 12 PIN Karakter Guru

Siti Aminah MPd

Siti Aminah MPd
Berbagai macam cara seorang kepala sekolah dalam menerapkan program perbaikan, kualitas pengajaran di sekolahnya. Diantaranya ada yang menerapkan 12 Karakter/Perilaku guru dengan PIN (Personal Identification Number), yang isinya PIN Jujur, Komitmen, Sabar, Peduli, Disiplin dan lainnya.
Menurut Kepala KB/TK Al Muslim Sidoarjo, Siti Aminah MPd, para ustadz dan ustadzahnya saat mengajar harus memakai salah PIN ini yang disesuaikan dengan mood nya. Sehingga bila ada guru yang menggunakan PIN Sabar, namun guru ini marah – marah di sekolah, tentu akan mendapatkan terguran. Baik dari teman guru, kepala sekolah maupun dari siswanya sendiri.
“Ustadzah hari memakai PIN Sabar, kenapa masih marah – marah. Mungkin begitulah teguran kepada ustadz dan ustadzah yang mengenakan PIN sabar tetapi tetap marah – marah,” ungkap Ustadzah Siti saat ditemui Kamis (5/3) kemarin.
Dengan penerapan ini, Ustadzah Aminah (51 tahun) ini telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Juara I Kategori Pengelolaan PAUD, dalam lomba karya nyata apresiasi GTK PAUD dan PNF Kabupaten Sidoarjo 2020.
Selain itu, jelas Ustadzah Aminah, di tempat kami gurunya juga ada program bedah buku, untuk menambah pengetahuan, dan itu dilakukan setiap Hari Sabtu. Setiap bulan ada Qataman Alquran untuk menumbuhkan suasana damai, tenang, saling menghormati.
“Kami lakukan hal ini, karena yang saya rasakan awal masuk di sini seperti ada senioritas. Supaya kondisinya lebih netral, enak dan kompak, saling mendukung, maka saya buat model seperti itu. Dan itu merupakan strategi saya,” tegas peraih beasiswa S2 dari Yayasan Al Muslim ini.
Ustadzah Aminah juga menjelaskan, program kerjanya yang tidak akan bisa berjalan dengan baik, tanpa didukung para ustadz dan ustadzah. Disamping itu juga ada 15 guru mengaji. Ini penting agar program – programnya juga didukung para wali murid.
Ustadz Aminah juga mengungkapkan, kalau seorang pemimpin harus menjadi teladan untuk semuanya, terutama guru. Karena guru ujung tombak bagi pendidikan di suatu sekolah, mereka berhadapan langsung dengan anak – anak dan orangtua. Makanya gurunya harus pandai dan saling memberikan motivasi.
Caranya, kami setiap sore, usai anak – anak pulang sekolah, para pengajar harus briefing dulu sekitar 25 menit dari saya. ”Kemudian ada pengumuman, atau kegiatan yang perlu dibahas, serta yang lebih penting ada motivasi dari guru secara bergantian. Jadi yang memberikan motivasi itu tidak harus dari kepala sekolahnya, tetapi dari teman pengajar lainnya, itu justru lebih mengena,” jelas Ustadzah Aminah yang sejak kecil bercita-cita ingin jadi guru. [ach]

Tags: