Perbankan Tak Digitalisasi Terancam Turun 18 Persen

Ketua PWI Jatim, Akhmad Munir beri sambutan pada acara media gathering bank Mayapada dan PWI Jatim.[m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Era digitalisasi tampaknya sudah tidak bisa dibendung. Mereka yang mengingkari atau tidak mengikuti era tersebut terancam akan mengalami penurunan, termasuk dunia perbankan. “Diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 18 persen, jika perbankan tidak mengikuti digitalisasi,” ungkap Dias Satria, pakar ekonomi yang juga boss Jagoan.com ketika ditemui usai memberikan pemaparan pada acara media gathering kerja bareng bank Mayapada dan PWI Jatim 2017 di salah satu hotel Batu, Sabtu (25/11).
Menurutnya, era mudah dan memberikan kemudahan pada nasabah itu tidak akan terelakkan lagi. Mau tidak mau dunia usaha harus menyesuaikan diri, kalau tidak ingin tergilas. Selain harus ada good will dari masing masing perbankan, pihak Bank Indonesia (BI) juga diminta harus memberikan priotitas penuh dan kemudahan, apalagi beberapa tahun ke depan ini akan semakin banyak bermunculan Fin-Tech Fin-Tech.
Tidak kalah pentingnya ungkapnya lebih lanjut, pemerintah harus hadir serta serius masalah ini dengan memberikan polical will terhadap masyarakat Perbankan. Indonesia sendiri tandasnya, sebenarnya sudah cukup siap dengan era digitalisasi ini, hanya sistemnya saja yang harus dibenahi diperbarui dan diatur lebih baik lagi sehingga semuanya bisa berjalan lancar.
Didukung dengan SDM masyarakat yang mumpuni karena semakin pintar ditambah infra struktur yang semakin baik yang dilakukan presiden Jokowi,” saya optimis tidak akan ada masalah dengan era digitalisasi ini untuk Perbankan,” papar Dias Satria.
Lutfil Hakim, mantan kepala biro Bisnis Indonesia Jatim yang juga hadir sebagai salah satu nara sumber membenarkan, jika dunia Perbankan Indonesia tidak mengikuti arus digitalisasi maka akan tergilas bahkan masyarakat atau nasabahnya akan berpaling ke bank yang sudah digitalisasi dengan berbagai kemudahannya.
Di Belanda tandasnya lebih lanjut. sudah ada digitaliaasi Time Digital dengan durasi 1 menit sudah bisa mengakses segala macam informasi yang dibutuhkan secara bebas dan akurat. “Jadi nasabahnya tidak perlu hadir ke kantor untuk semua urusan perbankan, mereka bisa membuka rekening sendiri, transaksi dan lain sebagainya,” papar boss kanal satu.com tersebut.
Nara sumber lain yang hadir adalah Dani Surya Sinaga Direktur pengawasan lembaga jasa keuangan OJK KR 4 Jatim, jujur diakuinya dengan hadirnya dunia digitalisasi ini maka OJk juga harus harus selalu memingkatkan SDM-nya agar mereka tidak ketinggalan oleh dunia digitalisasi.
Kerja bareng bank Mayapada dengan PWI Jatim ini menurut Ketua PWI Jatim Akhmad Munir, bukan hanya sekedar menambah dan memberikan wawasan pada 27 orang wartawan Ekbis, namun juga mereka menyediakan bea siswa untuk 10 otang anggota PWI Jatim kuliah S2 di Unair Surabaya. “Tahun depan, bank Mayapada juga akan bekerja sama bagi para wartawan yang tergabung di PWI untuk mengikuti uji kompetensi,” pungkas kepala biro kantor berita Antara Jatim tersebut. [ma]

Tags: