Perbup Penanggulangan HIV-AIDS Diuji Publik

Wabup buka uji publik perbup penanggulangan hiv-aids.

Wabup buka uji publik perbup penanggulangan hiv-aids.

Probolinggo, Bhirawa
Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, membuka uji publik Peraturan Bupati (Perbup) Tentang Penanggulangan HIV-AIDS di ruang Melati Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti oleh 90 orang peserta dari SKPD terkait, kecamatan, kepala puskesmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, TP PKK Kabupaten Probolinggo, media, kepala desa, lurah, perwakilan sekolah serta perwakilan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Probolinggo.
Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, Rabu (16/3) mengungkapkan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Probolinggo sampai dengan Desember 2015 sebanyak 1.089 kasus dengan kasus tertinggi ibu rumah tangga.
“Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan,” katanya.
Menurut Wabup Timbul, strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat agar menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan.
“Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif,” ujarnya.
Lebih lanjut Wabup Timbul menegaskan bahwa uji publik ini dilakukan sebagai penyempurnaan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Kita harus berupaya untuk efisien dan melayani masyarakat, terutama penderita HIV-AIDS. Tidak ada waiting list, harus ditangani terus. Kepedulian kita sangat dibutuhkan dalam mempermudah pelayanan dan memuaskan pasien,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Probolinggo Hari Kaspiantoro mengungkapkan kegiatan ini bertujuan agar bisa mengetahui dan memahami kebijakan program kesehatan dalam mendukung penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Probolinggo.
“Disamping bisa memberikan input dalam pembuatan Perbup Penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Probolinggo sehingga terbentuk aturan dan dukungan kebijakan dalam penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Penanganan pengobatan Antiretrovirus (ARV) bagi penderita HIV/AIDS sudah disentralisasi. Saat ini bisa dilakukan di beberapa Puskesmas yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Untuk pelayanan obat ARV, saat ini tidak hanya dilakukan di rumah sakit, tetapi juga bisa dilakukan di Puskesmas yang sudah CST (Care, Support and Treatment). Di Puskemas tersebut dokter, perawat, petugas farmasi dan bidannya sudah dilatih CST. Di samping itu juga harus ada SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS),” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono melalui Kasi Pengendalian Penyakit Wiwik Yuliati. Rabu (16/3).
Dijelaskan, di Kabupaten Probolinggo saat ini sudah ada 17 layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT) bagi para penderita HIV/AIDS. Yakni meliputi di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dan RSUD Tongas. Serta terdapat di 15 Puskesmas di wilayah kabupaten setempat.
“Di klinik VCT masyarakat secara sukarela bisa datang untuk konsultasi. Sementara Klinik PICT (Provider Initiative Counseling and Testing), untuk melayani ODHA yang sudah diperiksa HIV/AIDS. Dengan kata lain sudah ada gejala dan tanda-tandanya,” terangnya.
Wiwik menambahkan, pada tahun ini ada dua rumah sakit dan tiga Puskesmas yang memiliki Klinik VCT akan dinaikkan kelas pelayanannya menjadi CST. Yakni, RSUD Waluyo Jati Kraksaan, RSUD Tongas, Puskesmas Maron, Puskesmas Paiton, dan Puskesmas Leces. “Sehingga nantinya ada 5 pelayanan CST bagi penderita HIV/AIDS,” katanya.
“Dari total 1.089 penderita terdapat 320 orang, tercatat sudah meninggal dunia karena virus tersebut. Sehingga jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo yang masih hidup mencapai 769 orang,” pungkasnya. [wap]

Tags: