Percantik Daya Tarik Sektor Pertanian

foto ilustrasi

Berbicara soal sektor pertanian, mulai dari ketersediaan pangan dan ketahanan pangan merupakan dua hal yang tidak akan lekang termakan oleh waktu. Selagi hayat masih dikandung badan, maka pangan dan ketahanan pangan akan terus menjadi isu yang selalu hangat di semua negara, termasuk Indonesia tanpa terkecuali. Berbagai persoalanpun bisa dipastikan muncul di sektor pertanian ini. Salah satunya adalah ancaman ketersediaan pangan di Tanah Air, yang lebih besar disebabkan oleh regenerasi petani atau kurangnya orang muda yang masuk dan bekerja di sektor pertanian Nusantara.

Beragam alasanpun bermunculan, sebagian dari mereka (anak muda) merasa profesi petani tidak menjanjikan. Padahal di sisi lain, ancaman pangan terbesar kita adalah soal regenerasi petani. Melihat potensi yang demikian, maka sudah semestinya isu kesejahteraan petani harus menjadi fokus pemerintah. Jika kesejahteraan ini tidak hadir pada profesi petani, maka akan memperlebar peluang anak-anak muda Indonesia yang enggan menjadi petani.

Jujur harus terakui bahwa petani merupakan ujung tombak dalam menjaga ketersediaan pangan, sehingga menjadi logis jika krisis regenerasi petani muda menjadi tantangan bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Untuk itu perlu inovasi dan kreativitas agar pertanian menarik bagi generasi muda.

Data Badan Pusat Statistik (BPS, 2020) mengungkapkan jumlah petani menurun dan petani muda hanya 6% atau 2,7 juta dari total petani di Tanah Air yang berjumlah 33,4 juta. Logis jika, pemerintah akhirnya menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani muda untuk jangka waktu 5 tahun ke depan, (Republika, 3/5/2021)

Pencetakan tersebut penting dilakukan untuk meneruskan estafet petani muda unggul yang memiliki konsep pertanian modern dan berkelanjutan. Apalagi, kehadiran regenerasi dinilai mampu mengembangkan market place serta meminimalisir kemungkinan adanya kerugian besar. Terlebih saat ini Indonesia memiliki keuntungan besar, yakni kehadiran bonus demografi yang cukup menjanjikan. Karena itu mari kita manfaatkan bonus demografi, dari generasi milenial ini untuk mempercantik sektor pertanian demi kepentingan pertahanan nasional.

Gumoyo Mumpuni Ningsih
Dosen FPP Universitas Muhmammadiyah Malang

Rate this article!
Tags: