Percepat Pembangunan, TMMD Masih Dibutuhkan di Indonesia

Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi menutup kegiatan TMMD Lapangan Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Kamis (31/10). [yanuar]

Dua Jenderal Tutup TMMD di Ponorogo dan Malang
Ponorogo, Bhirawa
Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi menutup kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 di Kabupaten Ponorogo.
Upacara penutupan yang dilaksanakan di Lapangan Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Kamis (31/10) ini mengakhiri kegiatan TMMD yang telah berjalan selama 30 hari, terhitung mulai dari tanggal 2 Oktober sampai tanggal 31 Oktober 2019.
Dalam sambutannya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan, TMMD merupakan aspirasi masyarakat dan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. “TMMD adalah aspirasi rakyat, kita serap dan kita realisasi. TMMD mempercepat pembangunan di daerah untuk menyejahterakaan masyarakat dan memantapkan Kemanunggalan TNI dan rakyat,” terang Mayjen TNI Wisnoe.
Menurut Pangdam, TMMD masih relevan dan sangat diperlukan Indonesia yang sebagian besar wilayahnya merupakan pedesaan. Hal ini tentunya dapat mempercepat pembangunan desa dan menyejahterakan masyarakat. Selain manfaat fisik berupa pembangunan, TMMD juga memberikan manfaat berupa memelihara sinergi dan tradisi gotong royong.
“TMMD telah berjalan kurang lebih 39 tahun, awalnya dikenal sebagai program ABRI Masuk Desa. Program ini ternyata masih sangat dibutuhkan mengingat sebagian besar dari wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan,” kata jenderal kelairan Surabaya itu.
Ia berpesan agar TNI dan rakyat jangan mudah terhasut dan terprovokasi. Semangat gotong royong dan hasil program TMMD juga wajib dirawat. “TNI dan rakyat jangan mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa wajib dipelihara. Saya minta rawat hasil program TMMD ini agar manfaatnya dapat dinikmati dalam kurun waktu yang cukup lama,” katanya
Beberapa hasil pembangunan TMMD ke-106 Ponorogo di antaranya yaitu rabat jalan, rumah, talut dan duiker, serta masjid. Hasil – hasil pembangunan ditinjau secara langsung oleh Pangdam V/Brawijaya.
Sementara itu Panglima Divisi (Pangdiv) 2 Kostrad Singosari Mayjen TNI Tri Yuniarto menutup TMMD yang digelar di wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Mayjen TNI Tri Yuniarto menjelaskan TMMD yang merupakan wujud operasi bakti TNI, hal ini sebagai program terpadu lintas sektoral, yang juga melibatkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Kesehatan (Kemeskes), serta seluruh masyarakat yang terlibat didalamnya.
“Kegiatan TMMD dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Karena program ini dapat meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena rakyatlah sumber kekuatan TNI dan profesional,” tegas dia.
Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi juga mengucapkan terima kasih atas kegiatan TMMD 106 Tahun 2019 di wilayah Kabupaten Malang. Karena hal ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan di wilayah desa. Sebab, kegiatan TMMD ini tidak hanya membantu pada pemerintah daerah saja, tapi juga membantu masyarakat. Sehingga dengan dibangunnya fasilitas umum di wilayah desa, tentunya sangat membantu masyarakat.
“Kegiatan TMMD seperti yang sudah dilakukan TNI, yang jelas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang berdampak pada penurunan angka kemisikinan. Karena hal itu yang diharapkan oleh Presiden Repubilk Indonesia (RI) Joko Widodo, yaitu mempercepat program pembangunan desa,” paparnya. [yan,cyn]

Tags: