Percepat Sertifikasi, UMKM Dilatih Berkompetisi

Sambut persaingan bebas, pengusaha kecil di Lamongan dapatkan sertifikasi kompetensi.

Sambut persaingan bebas, pengusaha kecil di Lamongan dapatkan sertifikasi kompetensi.

Lamongan, Bhirawa
Pemprov Jatim bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi menggelar percepatan sertifikasi kompetensi yang berbasis koperasi dan UMKM. Propinsi Jatim mendapat kuota sebanyak 1.250 paket dimana tiap paket terdiri dari 20 asesi.
Ketua Dewan Pengarah LSP Manajmeen Produktivitas Jatim Hari Sugiri dalam Uji Sertifikasi Kompetensi Pelaksanaan Pemasaran UMKM bagi UMK di Lamongan, di Pendopo Lokatantra, Kamis (10/12).
“Sehingga jika ditotal Propinsi Jatim mendapat kuota sejumlah 25.000 asesi. Alhamdulillah di Kabupaten Lamongan mendapat kuota sebanyak 100 paket atau sebanyak 2.000 asesi, namun karena banyaknya antusias dari para pelaku koperasi dan UMKM, Kabupaten Lamongan mendapat kuota 3.000 asesi. Tak hanya itu, Kabupaten Lamongan juga mempunyai banyak asesor yakni sebanyak 44 asesor yang biasanya di Kabupaten lain belum tentu mempunyai asesor”, jelas Hari Sugiri.
Dijelaskan oleh Kepala Diskopindag Kabupaten Lamongan Gunadi,  uji kompetensi dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 14 Desember 2015. Yakni tahap I di Pendopo Lokatantra sebanyak 200 asesi, tahap II sampai V di Unisla sebanyak masing-masing 800 asesi yang dilaksanakan tiga kali dan yang terakhir 400 asesi.
Di Kabupaten Lamongan terdapat 256.000 UMKM, khusus untuk perdagangan dan industri sebnayak 56.000 dan yang potensial sebanyak 15.000 dan terdapat tujuh yang aktif sampai dengan ekspor ke luar negeri seperti ekspor tenun ikat parengan, sepatu tas enceng gondok dan batok kelapa, snack dan meja kursi.
Menurut Ketua Asosiasi Asesor Kompetensi Indonesia Khaerul Jaelani, kompetensi adala suatu keniscayaan yakni suatu keharusan di jaman modern ini. Para pengusaha harus mempunyai keahlian terutama dalam menghadapi MEA yang sudah di depan mata.
Pj Bupati Wahid Wahyudi mengatakan bahwa MEA adalah pertarungan ekonomi dengan 10 negara ASEAN. Sehingga UMKM Lamongan perlu mempersiapkan diri agar tidak tergilas persaingan ekonomi bebas.
“Jangan menjadi orang biasa karena tidak akan terlihat. Tetapi juga jangan menjadi orang yang berambisi menjadi orang yang luar biasa karena akan sangat suli. Maka jadilah orang yang berkompeten agar dapat eksis dalam menghadapi keadaan apapun”, pesan Wahid Wahyudi. [yit]

Tags: