Wakil Ketua DPRD Batu, Hari Danah (baju putih)
Kota Batu, Bhirawa
Setelah beberapa kali Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyertaan Modal Daerah untuk PT BWR gagal digedok, akhirnya, pekan lalu Raperda tersebut resmi menjadi Perda dan disahkan DPRD Kota Batu. Dengan adanya Perda ini, PT BWR sebagai BUMD milik Pemkot Batu bisa mulai bekerja dengan menggunakan modal daerah tersebut.
Perda ini menjadi payung hukum bagi PT BWR dalam menjalankan aktivitasnya. Selain itu Perda tersebut juga bisa dijadikan dasar bagi PT BWR untuk bisa menggunakan modal yang diberikan daerah (Pemkot).
“Digedoknya raperda ini cukup melegakan karena sudah dua kali tahun anggaran kita anggarkan tapi tidak terpakai dan menjadi Silpa,”ujar Hari Danah Wahyono, wakil ketua DPRD Kota Batu, Senin (26/12).
Ada beberapa hal yang membuat Raperda PT BWR gagal digedok beberapa waktu sebelumnya. Di antaranya, belum diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Diketahui, dalam APBD tahun 2017 kembali dianggarkan modal sebesar Rp 3 milyar untuk PT BWR. Diharapkan pemberian modal ini bisa membuat PT BWR mulai bekerja memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hari Danah berharap peristiwa yang dialami BWR pada kepemimpinan yang lalu tidak terjadi lagi. Tidak hanya memperbaiki kinerja, Hari berharap, Direktur PT BWR sekarang, Bagyo Prasasti Prasetyo, menginventaris kembali aset PT BWR yang terdahulu. Besarnya kucuran dana yang cukup besar untuk PT BWR yang dulu membuat Hari yakin masih ada aset milik PT ini yang tercecer.
Ia meminta kepada Bagyo untuk melakukan penelusuran. Jika ditemukan, ia meminta agar dilakukan langkah-langkah penyelamatan aset, karena hal ini dibutuhkan agar perusahaan milik daerah ini bisa tetap eksis.
Terpisah, Bagyo Prasasti optimis PT BWR mampu memberikan kontribusi bagi daerah Kota Batu. Penetapan Perda ini menurutnya adalah bentuk komitmen dukungan dewan dan pemda.
“Dukungan ini memberikan energi tersendiri bagi BWR. Kita yakin keberadaan BWR bisa memberikan kontribusi untuk daerah,” ujar Bagyo. [nas]
