Perdana Menteri New Zealand Bakal Berkunjung ke Jatim

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo berbincang-bincang dengan Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr Trevor Matheson usai menggelar pertemuan di Gedung Grahadi.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo berbincang-bincang dengan Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr Trevor Matheson usai menggelar pertemuan di Gedung Grahadi.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyambut baik rencana kunjungan Perdana Menteri New Zealand, John Key, ke Jatim pada 19 Juli mendatang. Kunjungan ini sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan yang dilakukannya di Indonesia dari 17-20 Juli 2016.
“Saya sangat senang dan berterima kasih atas kunjungan Bapak Perdana Menteri. Tentunya kami akan menerima dengan senang hati, sebagai ciri khas dan karakter kami masyarakat Jatim. Ini adalah kunjungan pertama kali bagi Pak Perdana Menteri New Zealand ke Jatim,” kata Gubernur Soekarwo, saat menerima Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr Trevor Matheson, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (20/6).
Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, berharap kunjungan Perdana Menteri New Zealand nanti akan memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Serta meningkatkan hubungan baik antara New Zealand dan Indonesia khususnya bagi Jatim.
Dalam pertemuan itu, Pakde Karwo menjelaskan posisi Jatim yang sangat strategis baik secara geografis maupun sektor perdagangan di Indonesia. Menurutnya, sampai Bulan Juni 2016 ini tercatat perdagangan Jatim dengan New Zealand mengalami surplus sebesar 9,37 Juta Dollar.
Tak hanya itu, share nilai ekspor non migas Jatim ke New Zealand terhadap total ekspor non migas Jatim sampai 18 Juni 2016 sebesar 0,06 persen, dengan tiga komoditas utama yakni kayu dan barang dari kayu, kertas karton, dan produk industri farmasi.
Sedangkan share nilai impor non migas Jatim dari New Zealand sampai dengan 18 Juni 2016 sebesar 0,04 persen dengan tiga komoditas  utama yakni produk sisa industri makanan, kayu dan barang dari kayu, serta perekat enzim. “Perdagangan Jatim dengan New Zealand selama kurun waktu 2011-2015 mengalami defisit, akan tetapi dari Januari hingga Juni 2016 ini kita surplus, dan ini harus kita apresiasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam kunjungan Perdana Menteri New Zealand ke Jatim mendatang, akan dilakukan pertemuan yang membahas soal bisnis dan kerjasama kedua belah pihak. Ia mengusulkan agar sebelum pertemuan itu, diadakan Senior Official Meeting (SOM) terlebih dahulu dari perwakilan masing-masing pihak. Dimana nantinya akan dibahas mengenai prospektus dari masing-masing pihak.
“Usul saya, sebelum pertemuan dengan Perdana Menteri, diadakan dulu Senior Official Meeting, sehingga saat ketemu dengan Perdana Menteri sudah ada hasilnya. Jadi nanti rencananya juga ada one on one business meeting antara pengusaha kita dan pengusaha dari sana,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr Trevor Matheson mengatakan, kunjungan Perdana Menteri New Zealand ke Jatim ini sebagai upaya menjalin kerjasama antara New Zealand dan Jatim. Ia melihat Jatim sebagai hub Indonesia Timur yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan antara kedua pihak.
“Kami melihat Jatim sangat potensial, sehingga dalam kunjungan nanti Perdana Menteri akan mengadakan pertemuan lebih lanjut membicarakan kerjasama apa yang bisa dikembangkan antara kedua belah pihak,” ujarnya.
Rencananya, dalam kunjungan Perdana Menteri New Zealand ke Jatim nanti akan diikuti oleh Menteri Perdagangan New Zealand serta delegasi pengusaha asal New Zealand. Turut hadir dalam pertemuan ini, Konsul Kehormatan Jerman New Zealand di Surabaya, Harry Sunogo. [iib]

Tags: