Peredaran Narkoba di Jatim Masih Tinggi

Kepala-BNNP-Jatim-Brigjen-Pol-Fatkhur-Rahman-memasukan-ganja-ke-dalam-mesin-pemusnah-atau-incinerator-Jumat-[19/5]-lalu.-[abednego/bhirawa].

(Hasil Ungkap 10,4 Kilogram Ganja dan 1,5 Kilogram Sabu BNNP Jatim)
BNNP Jatim, Bhirawa
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Brigjen Pol Fatkhur Rahman mengatakan peredaran narkotika di wilayah Jawa Timur masih tinggi. Ini dibuktikan dengan hasil ungkap narkotika oleh BNNP Jatim periode Februari hingga April 2017 yang berhasil mengamankan sekitar 10,4 kilogram ganja dan 1,5 kilogram sabu-sabu.
Dijelaskan Fatkhur, periode tiga bulan yakni mulai Februari hinggal April 2017 ini BNNP Jatim mengungkap puluhan kilogram ganja dan kiloan sabu. Puluhan narkoba ini didapati dari tangan 12 tersangka yang diamankan petugas BNNP Jatim.
Selain sebagai wujud nyata bersih-bersih narkoba di Jatim, Fatkhur mengaku, hasil ungkap ini merupakan komitmen BNNP Jatim yang menyatahkan perang terhadap narkotika.
“Peredaran narkotika di Jatim masih relative tinggi. Itu terbukti dari hasil cukup kami yang cukup lumayan. Periode bulan Februari hingga April 2017 petugas kami berhasil mengamankan puluhan kilogram ganja dan kiloan sabu. Bayangkan kalau narkotika tersebut lolos, korbannya bisa ribuan juta orang,” tegas Brigjen Pol Fatkhur Rahman dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (21/5).
Pengungkapan ini, lanjut Fatkhur, tidak lepas dari kerja keras petugas BNNP Jatim beserta jajaran. Dari 12 tersangka yang diamankan, modus peredarannya berbeda-beda. Diantaranya adalah menggunakan jasa kurir maupun penyedia jasa pengiriman paket, dimasukkan ke dalam perut, dan penangkapan di bandara.
Bahkan, masih kata Fatkhur, peredran narkoba ini berasal dari macam-macam jaringan. Diantaranya jaringan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan-Surabaya, jaringan Surabaya-Pasuruan. Bahkan, ada satu pengedar asal Malaysia yang memasukkan narkoba ke dalam perutnya, hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD dr Soetomo.
“Pada mulanya tersangka ini mengaku sakit pada perutnya, hingga akhirnya meniggal. Asalannya karena kapsul plastik berisi sabu di perutnya pecah,” terang perwira dengan satu bintang dipundaknya ini.
Adakah jenis-jenis narkoba baru di Jatim, Fatkhur menjelaskan secara nasional, di dunia sudah ada 600 lebih jenis narkotika. Sedangkan di Indonesia hampir 100 jenis narkotika. “Setiap hari atau setiap bulannya kemungkinan besar akan bertambah. Khususnya untuk jenis narkotika sintetik,” paparnya.
Selanjutnya dari total barang bukti ganja 10,4 kilogram dan sabu seberat 1,5 kilogram tersebut di uji sampel oleh petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim. Selanjutnya barang bukti tersebut dimasukkan ke dalam incinerator atau mesin pemusnah milik BNNP Jatim. Dan disaksikan oleh perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Bea dan Cukai, Polrestabes Surabaya, BNN Kota Surabaya serta MUI Jatim.
Terkait pemusnahan tersebut, Fatkhur menambahkan, upaya pemusnahakan ini tak lantas mengaburkan berkas dan barang bukti dari semua pelaku untuk dibuktikan di Pengadilan. Namun pemusnahan ini dilakukan untuk mengantisipasi tindak penyelewengan barang bukti ini. “Ini untuk mengantisipasi saja, makanya kami mengundang Kejaksaan, dan Pengadilan untuk menjadi saksi dalam pemusnahan ini,” pungkasnya. [bed]

Tags: