Peredaran Narkoba di Jatim Menurun 10 Persen

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman menjelaskan data penurunan angka peredaran narkoba di Jatim, Senin (3,7). [abednego]

Data BNNP Jatim Kurun Waktu Triwulan Kedua 2017
BNNP Jatim, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim mencatat adanya penurunan peredaran narkoba di wilayah Jawa Timur, periode bulan Januari sampai Juni 2017 (Triwulan kedua). Dari data BNNP Jatim, penurunan peredaran narkoba di Jatim menurun dikisaran 5 hingga 10%.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Fatkhur Rahman. Berdasarkan data BNNP Jatim, Fatkhur mengaku, penurunan peredaran narkoba di Jatim menurun hingga 5-10%. Menurunnya peredaran narkoba di Jatim dikarenakan beberapa faktor, diantaranya aktivitas pemberantasan yang dilakukan BNNP Jatim beserta jajaran BNNK. Serta peranan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jatim beserta jajaran.
Penurunan peredaran narkoba ini, lanjut Fatkhur, terjadi pada narkoba jenis sabu dan ekstasi. Sebab kedua jenis narkoba itu sulit didapati di pasaran. Untuk itu pihaknya akan terus meningkatkan kegiatan pemberantasan, mulai dari lidik hingga pemberantasan peredaran gelap narkoba. Dengan fokus kepada jaringan-jaringan narkoba. Kemudian meningkatkan kegiatan penyuluhan P4GN di sekolah-sekolah maupun di masyarakat.
“Mudah-mudahan masyarakat penggunanya (narkoba) menurun, jadi bukan daya belinya. Dengan adanya penurunan peredaran narkoba, mudah-mudahan pengguna narkoba semakin sadar dan tidak mau lagi mengkonsumsi maupun bersinggungan dengan narkoba,” kata Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Fatkhur Rahman usai acara Halalbihalal di Kantor BNNP Jatim, Senin (3/7).
Berbanding terbalik dengan penurunan peredaran narkoba di Jatim. Fatkhur menjelaskan, pengguna narkoba di Jatim menduduki peringkat kedua secara nasional, setelah Jawa Barat. Sebanyak kurang lebih 900 ribu pengguna narkoba di Jatim didominasi kisaran umur 15-35 tahun. Jadi, sambung Fatkhur, pengguna narkoba di Jatim didominasi usia produktif yakni anak usia sekolah, mahasiswa, dan pekerja-pekerja usia muda.
“Usia 15 sampai 35 tahun mendominasi pengguna narkoba di Jatim. Padahal usia 15 tahun merupakan usia produktif bagi generasi muda penerus bangsa,” jelasnya.
Di Jatim, masih kata Fatkhur, jenis pengguna yang banyak yakni pengguna narkoba jenis ganja, ekstasi dan sabu. Bahkan pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan tindakan tegas dan keras terhadap para pelaku bisnis narkoba maupun penggunanya. Kalau terbukti ada yang mengedarkan narkoba di Jatim, khususnya bandar, BNNP Jatim beserta jajaran akan melakukan tindakan tegas dan keras. Apakah tindakan tegas ini termasuk tembak di tempat bagi bandar, Fatkhur mengiyakan hal tersebut.
“Bagi para bandar pastinya akan kita beri tembakan peringatan dulu. Kalau berusaha melawan petugas dan mencoba kabur, terpaksa kami ambil tindakan tegas dengan tembak kepalanya,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Wakapolda Kalsel ini.
Ditambahkan Fatkhur, selama tahun 2017 sudah ada 8 jaringan narkoba yang berhasil diungkap BNNP Jatim. Dengan total tersangka sekitar 16-17 orang. Sebab, dalam 1 kasus terdapat 3-4 jaringan. Menurutnya, baik BNN, BNNP dan BNNK yang diungkap bukanlah orang perorang, tapi langsung kepada jaringan narkoba. Di Jatim, tahun 2017 BNNP Jatim berhasil mengungkap jaringan narkoba dari Surabaya-Medan dan Surabaya-Jakarta. Tak tanggung jumlah barang bukti sabu yang berhasil disita kisaran puluhan kilogram.
“Intinya kami mengungkap jaringan narkoba, bukan orang perorang. Kalau ada informasi dari masyarakat tidak langsung kita sentuh, melainkan kita lidik ke jaringan yang lebih luas,” tambahnya.
Disinggung terkait adakah temuan narkoba jenis baru, terutama Flakka, Fatkhur mengaku sampai saat ini belum ada temuan tersebut. Pihaknya pun berharap narkoba jenis Flakka mudah-mudahan tidak beredar di Jatim. Sebab efek dari Flakka sangat mengerikan, hingga membuat seseorang kehilangan kesadaran dirinya. “Mudah-mudahan tidak beredar di Indonesia, utamanya di Jatim. Kami akan terus melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap peredaran gelap narkoba di Jatim,” pintanya. [bed]

Tags: