Perekonomian Bergulir Kembali Bila Bunga Bank UMKM Diturunkan

Jakarta, Bhirawa.
Pandemi Covid-19 telah memperlihatkan para pemimpin yang sesungguhnya, baik level dunia maupun level nasional dan level daerah. Akan kelihatan dengan nyata, mana Gubernur, mana Bupati atau Walikota yang betul-betul mampu menangani krisis. 

“Keberhasilan menangani krisis ini, akan mempengaruhi kepemimpinan pada periode berikutnya. Karena disinilah bukti kekuatan seseorang itu diuji, dilihat dan dipertontonkan kepada publik,” ungkap Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam diskusi 4 Pilar MPR, Senin (6/7).  Hadir mendampingi, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhamad. 

Dikatakan, pandemi Covid-19 ini juga akan menunjukkan adanya pergeseran kekuatan dari blok Barat ke blok Timur. Kemungkinan juga akan mengawali lahirnya zaman baru, yakni adanya perang dingin antara Amerika Serikat dengan China. Apakah nanti akan berakhir seperti perang dingin antara Amerika dengan Rusia ? karena pandemi inI, kekuatan akan berubah.

Menurut Bamsoet, pandemi ini akan memperteguh kekuatan oligarkhi dalam sistem demokrasi. Pandemi juga telah menunda pesta demokrasi di berbagai negara, paling tidak di 47 negara, telah menunda Pemilu. Termasuk Indonesia, telah menunda Pilkada serentak 2020, yang sedianya dilakukan pada bulan September ditunda menjadi Desember 2020.

“New Normal harus bisa merubah wajah politik Indonesia yang tadinya manual dan konvensional menjadi digitalisasi. Karena pandemi Covid-19 telah mendorong kehidupan dunia menjadi individualistik. Antar sesama saling menjaga jarak,” lanjut Bamsoet.

Di politik, juga harus didorong agar mengikuti perkembangan baru ini. Karena dunia akan mengarah kepada individualistik, kemajuan teknologi robotik, digitalisasi dan robotik. Maka suka tidak suka, kita harus masuk kesana pada waktu yang tepat. Pilkada bulan Desember nanti, harusnya juga masuk pada Pilkada gaya New normal.

Pilkada gaya New Normal, tidak lagi masuk ke bilik suara dan nyoblos pakai paku. Tetapi dengan cara digital, memakai handphone, pakai barcode. Diharapkan, para pemilih atau pemilik suara, ketika dibesarkan formulir pendaftaran peserta Pilkada, harus sudah memasukkan nomor telepon nya, NIK, dll. Langsung dapat kode barcode dan nantinya di TPS TPS tidak ada antrian panjang. Begitu datang langsung tinggal tempel barcode-nya di suatu tiang yang sudah masuk pilihan nya disitu. 

“Sehingga tidak perlu ngantri, duduk, nunggu masuk ke bilik suara. Kejujuran dari upaya memainkan suara dibalik bilik suara, bisa dihindari,” tambah Bamsoet.

Dia mempertanyakan pengelolaan anggaran penanggulangan pandemi Covid-19. Anggaran penanganan pandemi Covid-19 sudah berubah 3 kali. Pada awal pertama anggaran sebesar Rp405 triliun, lalu berubah naik 100% menjadi Rp677,2 triliun, dan sekarang menjadi Rp905 triliun. Anggaran sebesar ini, apakah pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan yang di rencanakan ?.

Khusus tentang bantuan Sembako, Bamsoet lebih setuju bila dirubah menjadi bantuan tunai langsung kepada rakyat, dengan data yang akurat. Sehingga rakyat bisa belanja sendiri ke pasar, sehingga ada pertukaran ekonomi di tingkat bawah. Ada perubahan ekonomi di masyarakat. Bantuan Sembako, yang makmur adalah pemilik pabrik minyak goreng, pabrik mi, pabrik sarden dan importir beras. Jadi bantuan Sembako harus dirubah.

Tentang UMKM dan usaha mikro, Fadel Muhamad minta pemerintah menurunkan suku  bunga kredit, 1%. Sementara bunga deposito di Bank antara 5% hingga 6%, sulit untuk diturun kan. Perbedaan deference yang ada saat ini, hendaknya pemerintah yang men-subsidi. Sebab tanpa cara ini tidak akan liquid.

“Kalau ekonomi tidak liquid, maka akan kesulitan. saat ini hampir semua pengusaha menengah kecil dalam keadaan yang sulit dan tidak liquid. Tanpa keberanian dari pemerintah, maka tidak liquid, kalau tidak liquid maka pasti PHK akan lebih besar lagi. Keadaan akan lebih rusak dan 4 bulan kedepan akan lebih sulit lagi,” tutur Fadel Muhamad. [ira]

Tags: