Perekonomian Jatim Naik 5,86 Persen

4-inflasiPemprov Jatim, Bhirawa
Perekonomian Jawa Timur tahun 2014 tumbuh sebesar 5,86 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,88 persen, diikuti oleh Jasa Perusahaan sebesar 8,52 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,17 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, M Sairi Hasbullah mengatakan, mulai 5 Februari 2015, penghitungan PDRB menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA 2008. “Perhitungan menggunakan teknik lebih baru lagi dan konsep yang lebih baik lagi. Besaran PDRB Jatim juga mengalami kenaikan dengan perhitungan baru. Meskipun dari tahun lalu, PDRB alami sedikit penurunan,” katanya, Kamis (5/2).
Menurutnya, perekonomian Jatim saat ini dinilai masih makin kuat dikarenakan Jatim merupakan kawasan perkebunan, kehutanan, dan pertanian. Bahkan pertanian Jatim mengungguli Jawa Barat. Begitupula dengan sektor industri di Jatim juga nomor dua setelah DKI Jakarta.
Lebih lanjut dijelaskan Sairi, struktur perekonomian Jawa Timur menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan (28,90 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (13,73 persen) dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (17,24 persen).
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2014, lanjutnya, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,22 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,85 persen; dan Konstruksi sebesar 0,50.
Pada triwulan IV-2014 Ekonomi Jawa Timur tumbuh 6,01 persen lebih cepat bila dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 9,24 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 9,19 persen dan Jasa Perusahaan sebesar 7,58 persen.
Struktur perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV-2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan (29,22 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (17,70 persen) dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (11,37 persen).
Sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur Triwulan IV-2014 adalah Industri Pengolahan sebesar 2,67 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,49 persen dan Konstruksi sebesar 0,58 persen.
Ekonomi Jawa Timur triwulan IV-2014 mengalami kontraksi 1,52 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini didorong oleh efek musiman beberapa komoditi Pertanian, Kehutanan dan Perikanan seperti padi yang memasuki musim tanam serta tembakau dan beberapa komoditi perkebunan lain yang telah melewati musim panen, menjadikan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami kontraksi sebesar 26,22 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2014 sebesar 5,86 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,39 persen, diikuti oleh Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,92 persen, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,37 persen.
Struktur Ekonomi Jawa Timur tahun 2014 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (63,83 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (27,22 persen) dan Ekspor (12,31 persen).
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan tahun 2014, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,67 persen, diikuti PMTB sebesar 1,21 persen. Sementara komponen lainnya rata-rata memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,37 persen  Pada triwulan IV-2014 Ekonomi Jatim tumbuh 6,01 persen bila dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 5,73 persen, diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,77 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,08 persen.
Disisi lain, Ekonomi Jawa Timur triwulan IV-2014 mengalami kontraksi 1,52 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan kontraksi yang terjadi pada PMTB dan Ekspor. [rac]

Rate this article!
Tags: