Perekonomian Kota Malang Alami Deflasi di Bulan Juni

foto ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Perekonomian Kota Malang, pada semester pertama tahun 2019 cenderung membaik. Badan Pusat Statistik (BPS), merilis bulan Juni, Kota Malang mencatat angka deflasi sebesar -0,17 persen. ini berbeda dengan bulan Mei, yang mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Penurunan tarif angkutan udara sebesar 3,9 persen menjadi penyumbang terbesar angka deflasi Kota Malang.
Angka deflasi bulan Juni menjadi yang terendah di Jawa Timur, bersama Kabuapten Jember yang juga mengalami deflasi sebesar -0,16 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,48 persen. Jawa Timur, pada bulan Juni mengalami inflasi sebesar 0,13 persen
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo, Senin 1/7 menyatakan ekonomi Kota Malang aman terkendali, sumbangan penurunan harga tiket pesawat berpengaruh signifikan terhadap angka inflasi. Sebab alang. Selama empat tahun terakhir, tahun ini baru pertama kalinya di bulan Juni Kota Malang mencatatkan angka deflasi.
Selain angkutan udara, sejumlah komoditi lain juga turut meyumbang angka deflasi. Diantaranya penurunan harga bawang putih sebesar 15,27 persen, daging ayam ras sebesar 2,84 persen, penurunan harag telur ayam sebesar 4,33 persen. “Penurunan harga besi beton, bawang merah, pasir, ikan tongkol bandeng, serta penurunan harga daging sapi juga menjadi penghambat inflasi,” tuturnya.
Meski terdapat sejumlah komoditi penyumbang deflasi, namun kenaikan harga beberapa komoditi masih menyumbangkan inflasi. Diantaranya harga cabai merah sebesar 18,92 persen, kenaikan harag emas perhiasan sebesar 1,97 persen, batu bata sebesar 4,17 persen, daging ayam kampung 9,36 persen. “Sejumlah komoditi lainnya yang mengalami kenaikan harga diantaranya jeruk, tarif kereta api, tarif bimbingan belajar, gula pasir, kelapa, dan kentang,” papar Sunaryo.
Sedangkan untuk bulan Juli dan Agustus, tarif pendidikan dan bimbingan belajar patut diwaspadai menjadi penyumbang inflasi. “Karena tahun ajaran baru dan penerimaan mahasiswa baru terjadi pada bulan Juli dan Agustus, jadi biaya pendidikan patut diwaspadai,” ujarnya. [mut]

Tags: