Perekonomian Melambat, NPL Meningkat

11-OJKSurabaya, Bhirawa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara menyatakan perlambatan ekonomi Indonesia yang terjadi hingga saat ini telah memicu peningkatan (non-performing loan/NPL) kalangan perbankan.
“Kalau sekarang daya beli masyarakat semakin turun akibat perlambatan ekonomi nasional, otomatis berpengaruh pada kian meningkatnya angka NPL,” kata Direktur Pengawasan Bank OJK, Bambang Widjanarko, di Surabaya, Selasa (4/8).
Ia mengungkapkan, pencapaian NPL perbankan di wilayah kerjanya per April 2015 sebesar 2,19 persen. Besaran itu meningkat dibandingkan performa April 2014 sebesar 2,10 persen. “Walau ada peningkatan, besaran itu masih di bawah ketentuan Bank Indonesia (BI) yakni bank dikatakan kinerjanya sehat jika NPL di posisi kurang dari lima persen,” ujarnya.
Di sisi lain, jelas dia, pelaku usaha perbankan di tingkat bank perkreditan rakyat (BPR) juga terkena dampak perlambatan ekonomi. Akibatnya, NPL mereka di wilayah kerjanya juga mengalami peningkatan meskipun hanya 0,5 persen. “Walau NPL kian meningkat, kondisi BPR di Indonesia terutama di Jatim belum ada yang sampai sakit parah,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi kian besarnya dampak perlambatan ekonomi OJK telah mengeluarkan 35 kebijakan stimulus. Puluhan kebijakan itu diterapkan di berbagai sektor ekonomi. “Tidak hanya diberlakukan di sektor perbankan, ada pula di pasar modal dan UKM,” imbuhnya.
Ia optimistis, pengaruh dikeluarkannya 35 kebijakan stimulus baru bisa terlihat pada akhir tahun. Hal serupa juga akan terjadi di Jatim. “Perkembangan perbankan khusus di wilayah Jatim, relatif sama. Daya beli turun dan pertumbuhan kredit turun,” tukasnya.
Akan tetapi, lanjut dia, situasi perekonomian Jatim diuntungkan dengan perkembangan bisnis dari kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sementara, pengembangan bisnis pengusaha di skala besar justru terkena pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. “Selama ini memang UMKM terbukti lebih kuat dibandingkan kalangan korporasi,” katanya. [ant]

Rate this article!
Tags: