Perempuan Harus Jadi Penolong Perempuan Lain

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad, SE.

Trenggalek, Bhirawa.
Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Ajak Perempuan di Trenggalek berikan dukungan kepada Perempuan lain. Women Support Women, kalimat ajakan yang dilontarkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad, SE., dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret kemarin.

Membuka dan memberikan pengarahan dalm kegiatan pelatihan UMKM Wanita “Gempita Berkarya” di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, Selasa (9/3) inspirator perempuan ini menegaskan perempuan membutuhkan dukungan.

“Jadi perempuan ini makhluk yang lemah, tapi ketika perempuan itu diberi dukungan maka dia bisa melebihi kekuatan 30 laki-laki yang ada,” terang istri Mochamad Nur Arifin tersebut.

Dalam hal ini saya berharap, lanjutnya menambahkan, “perempuan punya kesadaran diri untuk bisa memberikan dukungan kepada sesama perempuan yang lain,” lanjut penggagas Sekolah Perempuan di Kabupaten Trenggalek tersebut.

Sering yang saya lihat, ada di sosial media atau realita yang ada di kehidupan justru perempuanlah yang rentan melakukan penghakiman terhadap perempuan yang lain.

Misalnya ada orang kekurangan apa, justru diomongin dibelakang. Satu perempuan punya kekurangan apa dibuli dan sebagainya. Artinya apa yang dinilai itu yang terlihat di kasat mata, padahal kita harus betul – betul mendalami.

“Yang dibutuhkan perempuan bukanlah penghakiman melainkan dukungan. Saya berharap dengan bertumbuhnya sepeda keren di Kabupaten Trenggalek dan perkembangan zaman sekarang ini. Digitalisasi yang sudah marak, perempuan bisa menjadi penolong pertama bagi perempun lain,” tegasnya.

Sesuai dengan langkah kebijakan Bupati Trenggalek, saat ini Pemerintah Trenggalek tengah mendorong peran perempuan disektor pembangunan. Baik pembangunan ekonomi secara mikro maupun ekonomi makro.

Bahkan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin sendiri menganggap bila perempuan itu berdaya secara ekonomi maka dampaknya cenderung kembali kepada kelurga. Entah itu perbaikan gizi keluarga maupun penambahan kualitas pendidikan anak.

Di Trenggalek telah lahir program Sekolah Perempuan maupun Musrena Keren. Sekolah perempuan merupakan pendidikan advokasi kepada perempuan dan kelompok rentan agar berdaya secara ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Sedangkan Musrena Keren sendiri mengajak oeran perempuan dan kelompok rentan untum bisa berpartisipasi di sektor pembangunan.

Apalagi Bupati Trenggalek bertekad bisa mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif di Trenggalek. Bahkan 5.000 pengusaha perempuan baru menjadi target capaian pemerintahannya. (Wek)

Tags: