Perempuan Sidoarjo Diharap Bisa Cegah Konflik

OPD, Ormas dan Organisasi perempuan di Kab Sidoarjo diundang, Kementerian Perempuan untuk sosialisasi program perempuan pegiat perdamaian.n alikus/bhirawa.

Sidoarjo, Bhirawa
Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Prof dr Venetia R Danes, mengatakan dulu di Indonesia timbulnya konflik karena perbedaan suku, ras, agama dan kepercayaan.
Dirinya bersyukur saat ini semua bisa redah, karena adanya toleransi yang kuat dalam kebhineka tunggal ikaan.
Sehingga bangsa dan negara Indonesia menjadi contoh negara lain di dunia dalam masalah persatuan dalam perbedaan.
Namun saat ini, ia berpendapat ada potensi baru di Indonesia yang bisa menimbulkan bibit konflik. Yakni penggunaan media sosial (Medsos) yang tidak sehat dan bijaksana. Yaitu timbulnya banyak berita-berita bohong atau hoak yang meresahkan.
Dari pengalaman sejarah terjadinya konflik, dirinya berpendapat kaum perempuan akan bisa punya peranan penting dalam mencegah dan menekan timbulnya konflik tersebut.
“Meskipun sebenarnya kaum perempuan itu sendiri menjadi korban apabila sampai terjadinya suatu konflik di suatu wilayah,” katanya.
Korban yang dialami perempuan dalam terjadinya suatu konflik, menurut Venetia, misalnya menjadi korban kekerasan fisik, korban non fisik, korban perkosaan dan korban penculikan.
Venetia berharap perempuan pegiat perdamaian di Kab Sidoarjo, bisa punya peran penting dalam ikut mencegah terjadinya konflik di daerahnya.
“Jangan sampai terjadi di Sidoarjo yang tenang seperti ini ya,” katanya saat membuka sosialisasi perempuan pegiat perdamaian di Kab Sidoarjo, Rabu (11/3) kemarin, di ruang mitra jaya colection, Kludan, Tanggulangin.
Kegiatan sehari yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu, kemarin dihadiri sekitar 100 undangan, yang berasal dari OPD di Kab Sidoarjo, organisasi masyarakat dan organisasi perempuan di Sidoarjo.
Sungkono, anggota Komisi 8 DPR RI, dalam kesempatan itu mengatakan di Kab Sidoarjo pada tahun 2020 ini termasuk dalam kategori tahun politik. Sebab ada kegiatan pilihan Bupati dan Wakil Bupati.
Menurutnya semua masyarakat harus bahu membahu jangan sampai ada terjadinya konflik sosial dari pelaksanaan Pilkada Sidoarjo tahun 2020 ini. (kus)

Tags: