Pererat Sinergitas untuk Jaga Inflasi dan Komitmen OPOP di Jatim

Kepala BI Jatim Difi Ahmad Johansyah

Pemprov, Bhirawa
Menapaki setahun kepemimpinan gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa dengan program Nawa Bhakti Satya membuat masyarakat menaruh banyak harapan agar kepemimpinannya lebih baik dari pendahulunya, dan tidak sedikit pula yang berharap agar kerjasama dan sinergitas lebih ditingkatkan lagi untuk bisa membangun Jatim dari berbagai aspek.
Seperti yang diungkapkan kepala Bank Indonesia (Bl) Jatim Difi A Johansyah misalnya, ia berharap agar kejasama dengan Pemprov Jatim agar terus ditingkatkan mengingat menghadapi tantangan ekonomi yang semakin menguat, sinergi jadi kata kunci.
Selama satu tahun terakhir, lanjut Difi. Kantor Perwakilan BI (KPw BI) Provinsi Jatim telah bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tercapainya inflasi yang rendah dan stabil, dan percepatan investasi.
Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk diantaranya advisory guna mendukung lahirnya Peraturan Presiden No. 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan di Provinsi Jatim, yang meliputi Kawasan Gerbang Kertasusila dan sekitarnya, kawasan Bromo Tengger Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, serta komitmen terhadap pengembangan program One Pesantren One Product (OPOP).
Ke depan, KPw BI Provinsi Jatim akan terus mempererat sinergi dengan Pemerintah Provinsi untuk tercapainya Jatim yang unggul dan sejahtera. Maju terus Provinsi Jatim!
Pengembangan PAD Jatim dari sektor pariwisata sepertinya masih diperlukan untuk digali lebih dalam lagi karena Jatim ada mempunyai potensi yang sangat besar terkait sektor pariwisata ini baik wisata alam, wisata budaya, wisata religi dan lain sebagainya.
Wisata alam sudah terbukti memang cukup unggul dengan adanya gunung Bromo, di Banyuwangi ada kawah Ijen serta beberapa tempat lain yang cukup unggul. Barangkali yang perlu diseriusi adalah wisata religi. Seperti Sunan Ampel, sunan Bungkul. Kemudian ada sunan Giri di Gresik, Sunan Drajat Lamongan serta banyak lagi lainnya.
Para penziarah yang datang ke tempat tersebut cukup banyak dan terkoodinasi seperti adanya rombongan wisata religi Walisongo, Wali limo dan lain sebagainya, belum lagi adanya wisatawan manca negara seperti dari Asia, Arab Saudi, serta beberapa negara Eropa. [ma]

Tags: