Perguruan Tinggi Berburu PKM-KT Kemenristek-Dikti

program-kreativitas-mahasiswa-karya-tulisSurabaya, Bhirawa
Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) dari Kemenristek-Dikti masih menjadi incaran para mahasiswa di Perguruan Tinggi (PT) negeri dan swasta di Surabaya. Mereka berlomba-lomba mengirimkan proposal terbaik agar dapat lolos seleksi dan mendapat pendanaan dari pemerintah.
Hasilnya pun mulai terlihat, sejumlah PT dari Surabaya berhasil meloloskan proposalnya, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS), Universitas PGRI Adi Buana (Unipa), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, STIE Perbanas, serta Universitas Narotama (Unnar).
Koordinator Kemahasiswaan UM Surabaya Junaidi Fery Efendi mengatakan, PKM KT memiliki dua kategori. Pertama PKM Gagasan Tertulis (GT) dan kedua adalah PKM Artikel Ilmiah (AI). Tahun ini UM Surabaya mengusulkan 105 proposal PKM KT kepada Ditjen Dikti. Hasilnya, satu proposal PKM GT berhasil lolos. “Tahun ini hanya 100 PT yang berhasil meloloskan proposalnya,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (28/12).
Tahun lalu, lanjut Junaidi, UM Surabaya belum berhasil meloloskan PKM KT. “Jadi kami alami peningkatan,” terangnya. Dia menjelaskan, jumlah proposal PKM diprediksi bisa bertambah. Pasalnya, masih ada lima PKM yang belum diumumkan Ditjen Dikti. Kelima PKM itu ialah bidang kewirausahaan, pengabdian masyarakat, penelitian, karsa cipta, dan teknologi.
“Kelima PKM ini kemungkinan diumumkan bulan Januari mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, ITS menjadi PT asal Surabaya yang mampu meloloskan PKM KT terbanyak dengan 48 proposal. Peraih terbanyak se Indonesia adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 49 proposal. Dengan hasil tersebut, ITS kembali menorehkan tinta emasnya pada perhelatan akbar karya mahasiswa tahunan ini. Keberhasilan ITS meraih 48 proposal PKM-KT terdanai ini terdiri dari 43 PKM-GT dan lima PKM-AI.
“Torehan ini cukup menggembirakan (bagi ITS),” tutur Direktur Kemahasiswaan ITS Darmaji. Bahkan, dosen Departemen Matematika ini juga mengaku ITS sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk bisa meraih posisi pertama.
Dosen dengan keahlian ilmu komputer ini mengungkapkan, keberhasilan ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan dan sinergi yang kuat dari setiap elemen di ITS. Elemen utama yaitu mahasiswa sebagai pembuat PKM. Sedangkan elemen pendukungnya adalah dosen pembimbing, Tim Kawal PKM, serta Organisasi Mahasiswa (Omawa) yang terdiri dari BEM ITS dan HMJ.
Pria asal Lamongan ini berharap agar budaya menulis di ITS tidak hanya melulu di gelaran PKM. Tapi dirinya ingin budaya menulis tersebut bisa melekat pada seluruh mahasiswa ITS dalam setiap event. “PKM bukan hanya menjadi tujuan tetapi sebuah pembelajaran,” tambahnya.
Darmaji juga mengatakan bahwa karya-karya tulis mahasiswa ini dapat menjadi suatu sedekah ide. “Sedekah juga bisa dilakukan melalui ide,” ujar Darmaji. Menurut Darmaji, ide bisa menjadi sedekah jika dipublikasikan. Jika tidak dipublikasiskan, lanjutnya, maka tidak ada nilai kebermanfaatan di dalamnya. [tam]

Tags: