Perhotelan Diuntungkan Adanya OTA

E- commerce sangat berdampak positif bagi bisnis perhotelan.

E- commerce sangat berdampak positif bagi bisnis perhotelan.

Surabaya, Bhirawa
Dunia e-commerce benar-benar dimanfaatkan pihak perhotelan khususnya hotel-hotel di Surabaya, mengingat persaingan diantara mereka cukup ketat. Online Travel Agent (OTA) inilah yang menjadi ujung tombak hotel untuk menambah tingkat hunian kamar.
Menurut Marketing Communication Yello Hotel, Maulandiki Dani mengatakan, dampak OTA sangat luar biasa bagi hotelnya karena banyak tamu yang datang dari OTA tersebut.
“Hampir setiap harinya itu ada sekitar 20an tamu yang menginap di Yello melalui OTA daripada yang walk in, jadi dampaknya sangat positif dan sangat menguntungkan bagi kami. Sebab saat hotel sepi ternyata masih ada tamu dari OTA namun kami juga memperjelaskan ke mereka apabila okupansi sedang tinggi,” jelas Diki, kemarin Rabu (24/20).
Jadi akan ada yang memonitor semua hotel di Surabaya apakah hotel itu okupansinya sedang tinggi atau tidak dan apabila okupansi tinggi maka OTA ini akan diberikan kabar untuk menahan tamunya terlebih dahulu karena harga yang disediakan pihak hotel jauh lebih mahal.
“Biasanya mereka juga menggunakan dynamic rate sehingga mereka bisa menyesuaikan harga perhotel. Sedangkan harga antara OTA dengan walk in sebenarnya tidak jauh berbeda hanya terpaut sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu saja,” ujarnya.
Sedangkan harga yang ditawarkan OTA lebih murah dibandingkan walk in karena sebelumnya sudah ada kontrak antara pihak OTA dengan pihak hotel dengan pemberian komisi sekitar 15% hingga 25% tergantung perjanjian kontraknya.
“Kalau rata-rata pihak hotel memberi komisi sekitar 15% dan itu sudah umum pihak hotel memberikannya. Hanya tergantung dari OTAnya memanfaatkan komisi itu sendiri supaya lebih banyak tamu yang booking hotel dipihaknya,” pungkas Sales Manager Favehotel Graha Agung Surabaya, Sabrina Rachmani.
Jadi harga kamar hotel cenderung lebih murah melalui OTA daripada walk in karena rata-rata pihak OTA memanfaatkan komisinya dengan mengurangi jumlah komisi. Misalnya harga kamar Rp 300 ribu dan disetiap  tamu yang datang melalui jasa OTA maka pihak OTA akan mendapatkan komisi 15%.
Sedangkan setiap tamu yang datang rata-rata OTA mendapatkan komisi Rp45 ribu, nah disinilah mereka mainkan komisinya, supaya harga kamar hotel jadi lebih murah. Kamar bisa dijual ke para tamu dengan harga sekitar Rp 270 ribu hingga Rp 280 ribu.
“Tergantung OTAnya masing-masing karena bisnis OTAkan banyak saat ini, tapi kami sangat apresiasi pihak OTA terhadap pembayaran yang kami terima tidak pernah ada kendala sama sekali semuanya lancar, tapi juga tergantung perjanjian karena ada yang pembayaran langsung atau mingguan,” tukas Sabrina. [riq]

Rate this article!
Tags: