Perhutani – IJTI Gelar Workshop Kelestarian Hutan

Administratur KKPH Perum Perhutani Bondowoso Adi Winarno, menyampakan arahan pada acara workshop jurnalisme kehutanan dan lingkungan hidup di kawasan wisata Papu Situbondo, Sabtu kemarin. [sawawi/bhirawa]

Administratur KKPH Perum Perhutani Bondowoso Adi Winarno, menyampakan arahan pada acara workshop jurnalisme kehutanan dan lingkungan hidup di kawasan wisata Papu Situbondo, Sabtu kemarin. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Guna untuk menyelamatkan kelestarian hutan, Kantor Kesatuan Pemangku Hutan (KKPH) Perhutani Bondowoso, bersama IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Tapal Kuda, menggelar workshop dengan tema ‘jurnalisme kehutanan dan lingkungan hidup serta penandatanganan nota kesepahaman ‘save our forest’ di Hotel Sido Muncul Situbondo, Sabtu kemarin (25/4).
Acara yang dilaksanakan selama dua hari itu dibuka langsung Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Forpimda Kabupaten Situbondo. Tak ketinggalan Kepala Divre Perhutani Jatim, Adik Purwadi beserja jajaran serta Kepala KPH Bondowoso Adi Winarno, ikut serta dalam suksesnya acara tersebut. Tak hanya itu, puluhan wartawan yang tergabung dalam IJTI Tapal Kuda, para rimbawan, perwakilan Taman Nasional Meru Betiri, Baluran dan sejumlah pemerhati lingkungan dan kehutanan di wilayah tapal kuda, juga terlibat didalam acara yang baru pertama kali digagas Perhutani tersebut.
Administratur KPH Bondowoso mengatakan, didalam hutan itu terdiri dari tiga elemen, diantaranya hutan itu sendiri, hantu dan Tuhan. Sehingga, lanjut Adi, dalam menerjemahkan tiga kata itu tergantung kepada kita untuk memilihnya. Yang pasti, kata Adi, tujuan utama kegiatan workhsop ini adalah untuk memperat hubungan kemitraan dan kerjasama antara Perhutani dan kalangan wartawan. “Ini terealisasi berkat adanya kerjasama antara Perum Perhutani Divisi Regional II Jatim dan IJTI Tapal Kuda,” jelas Adi, dihadapan peserta workshop, kemarin.
Sementara itu Bupati Dadang Wigiarto, menuturkan bahwa kegiatan pelaksanaan workshop merupakan berkah dari kasus nenek Asiyani. Dengan kegiatan ini pula, sambung Bupati Dadang, akan tercipta komunikasi yang bagus antara Perhutani dengan semua elemen dimasa mendatang. “Hutan ini kan juga milik rakyat, maka itulah mari kita bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Mari kita semua menjaga hutan yang luas ini untuk dipelihara secara bersama-sama,” ajak orang nomor satu dijajaran Pemkab Situbondo itu.
Disisi lain, Kadivre II Perhutani Jatim, Adik Purwadi, menandaskan bahwa workshop ni memiliki makna dan fungsi yang sangat besar bagi kedua belah pihak serta sejumlah mitra kerja Perhutani di Jatim. Apalagi Perhutani saat ini, urai Adik Purwadi, memiliki program pengelolaan hutan lestari yang unggul. “Seiring dengan berjalannya waktu, kami ditarget untu mengelola 1 juta hektar lebih lahan di kawasan Perhutani. Diharapkan nantinya hutan kita akan menjadi hijau dan produktif,” terang Adik Purwadi.
Terakhir, Ketua IJTI Tapal Kuda, Samsul Choiri, berjanji akan mendukung penuh seluruh program pengelolaan hutan oleh Perhutani, sehingga memiliki manfaat bagi bangsa, negara dan masyarakat. Namun demikian, Samsul bersama jajaran IJTI Tapal Kuda untuk tetap menjaga konsistensi dan profesionalisme  jurnalis, dalam brmitra dan mengawasi kinerja Perhutani secara proporsional, sesuai dengan UU Pers. “Dalam workshop ini kami menghadirkan dari berbagai perspektif. Mulai dari kalangan ormas, penegak hukum dan perwakilan IJTI Jatim,” pungkas Samsul. [awi]

Tags: