Perhutani Bondowoso Minta Pemerintah Segera Bangun Saluran Air Kawasan Ijen

Langkah Perhutani mengantisipasi banjir, dengan menanam pohon di kawasan pegunungan Ijen Kabupaten Bondowoso.

Bondowoso, Bhirawa
Untuk mencegah bencana banjir di Kecamatan Ijen, Perhutani meminta Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk segera membuka saluran air di sekitar kawasan padat penduduk.
Abdul Ghani, Humas Perhutani KPH Bondowoso, mengatakan, ketika terjadi hujan deras dari hulu namun di bawah tidak ada saluran air maka akan terjadi banjir.
“Di Sempol kan nggak ada sungai yang ada selokan. Ketika intensitas hujan 0,5 per detik selama dua jam saja, pasti banjir lagi. Karena air tidak bisa diarahkan,” jelasnya, Jumat (7/2)
Kata dia, hal inilah yang perlu dipikirkan bersama, antara Pemkab Bondowoso dengan Perhutani. Karena saat ini Perhutani tetap berupaya untuk menjaga ekologi dan eksistensi, sementara di sisi lain pemerintah daerah juga memberikan jalur air.
” Mungkin saja nanti PTP akan berkorban lahan untuk dijadikan bendungan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, untuk mencegah banjir, sejak awal 2020 Perhutani KPH Bondowoso sudah berupaya melakukan reboisasi dengan menanam hampir 40 ribu pohon di kawasan hutan Kecamatan Ijen. Selain itu, Perhutani Bondowoso juga berupaya melakukan penanaman bibit pohon di kawasan tanah padas agar tumbuhan tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat.
” Beberapa jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi yang tanam seperti makademia, sirsak, alpukat, durian dan jenis tanamannya lainnya,” terangnya.
Dia mengaku, bahwa sebelum terjadi banjir, Perhutani telah menyampaikan kepada masyarakat setempat bahwa lahan sudah ditutup untuk ditertibkan. Karena saat ini sudah ada pola pengelolaan kawasan hutan yang diatur dalam undang-undang.
” Masyarakat harus menjadikan kawasan itu menjadi hutan. Kalau ternyata di lapangan tidak ada kayunya, ya sudah keluar dari kawasan hutan,” pungkasnya.[san]

Tags: