Perhutani Kab.Probolinggo Stop Proyek PDAM

Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo Bambang dilokasi proyek pipa PDAM yang di stop Perhutani.

Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo Bambang dilokasi proyek pipa PDAM yang di stop Perhutani.

Probolinggo, Bhirawa
Proyek pipanisasi PDAM seharga Rp30 Miliar di desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo pengerjaanya di stop oleh perum Perhutani KPH Kabupaten Probolinggo karena belum mengantongi surat izin.
Padahal proyek yang didanai oleh APBN itu bertujuan untuk mengatasi kesulitan air bersih dan kekeringan di wilayah kecamatan Tiris dan sekitarnya.
Proyek pemasangan pipa sepanjang 7 kilometer yang dikerjakan oleh sumber daya air (SDA) provinsi Jatim melalui CV rekanannya sejak bulan Agustus tahun lalu itu hingga saat ini masih belum selesai. Seharusnya proses pengerjaan proyek pipanisasi itu diharapkan selesai pada akhir tahun 2015 lalu. Namun karena adanya permasalahan ini proyek ini molor proses pengerjaanya.
“Baik surat ijin dan perpanjangan proyek ini sudah kami urus ke bupati dan Perhutani pusat terkait ijin untuk menggunakan lahan milik Perhutani di hutan kecamatan Tiris agar bisa dilintasi pipa sepanjang  dua kilometer,” ujar direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Bambang Lasmono, (Kamis 21/1).
Dihentikannya proyek pipanisasi PDAM oleh perum Perhutani KPH Kabupaten Probolinggo ini dikarenakan belum terbitnya surat ijin pemanfaatan hutan yang kini sedang diurus oleh pihak PDAM kabupaten Probolinggo di perum Perhutani pusat. “Hutan ini milik saya, jika ingin memanfaatkannya harus ijin saya” ujar mantri perum Perhutani KPH Hutan Tiris, Surya.
Padahal sebelumnya saat safari maulid yang dilaksanakan di kecamatan Tiris beberapa waktu lalu, Anggota komisi VIII DPR RI, H. Hasan Aminuddin yang saat itu didampingi oleh Bupati kabupaten Probolinggo Hj. Tantriana Sari. Secara gamblang menyampaikan bahwa segala hal yang menyangkut pembangunan dan kepentingan orang banyak agar didukung dan tidak dihambat, ujar Bambang.
Adanya kucuran dana sebesar tiga puluh miliar dari APBN tahun 2015, akhirnya Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Tiris Kabupaten Probolinggo, bisa melakukan perubahan sistem kerja dari pembangkit listrik menuju gravitasi. Namun, untuk pengoperasinnya berlangsung tahun 2016 mendatang.
“Upaya perubahan terkait sistem kerja SPAM Tiris merupakan daerah yang rawan akan bencana kekeringan. Salah satu yang bisa dilakukan PDAM adalah dengan memperluas jaringan di beberapa daerah agar bisa mendapat akses air bersih. Target kami memperluas jaringan,” kata Bambang.
Perluasan jaringan itu dengan mengubah sistem kerja SPAM Tiris. Yakni dengan cara mengganti pompa air yang digunakan saat ini dengan sistem kerja gravitasi. “Proses perubahan sudah melewati tahap pengecekan lapangan. Rencananya setelah pengecekan rampung, perubahan sistem kerja SPAM Tiris bisa segera dilaksanakan,” tandas Bambang.
Selain memperluas jaringan, perubahan sistem itu juga mampu menghasilkan debit air empat kali lebih besar dibandingkan sebelumnya. Sebelum diubah, pompa hanya menghasilkan lima puluh liter air per detik. Dengan menggunakan sistem gravitasi, diharapkan bisa menghasilkan dua ratus liter air per detik.
“Semua baru bisa dinikmati tahun 2016 setelah perubahan menjadi sistem gravitasi tuntas dilakukan dan benar-benar beroperasi. Pastinya menunggu selesai dulu. Setelah perubahan, masyarakat sudah bisa menikmati air PDAM,”ucapnya.
Lebih jauh, pihaknya menyebut setelah adanya perubahan diharapkan jaringan air di Kabupaten Probolinggo wilayah timur semakin luas. Saat ini jaringan pipa PDAM masih belum bisa menjangkau seluruh di desa di sekitar Kecamatan Tiris.
Terlebih lagi, pipa air PDAM di kawasan tersebut hanya menjangkau sejumlah desa di Kecamatan Tiris, lalu Desa Banyuanyar, Desa Liprak Kidul, Desa Condong dan sebagian desa lainnya di dekat Kecamatan Tiris. Sedangkan daerah kering seperti Desa Gunung Geni, Desa Bulujaran, masih belum bisa menikmati akses pipa dari PDAM.
“Harapannya, setelah sistem kerja SPAM Tiris itu selesai diubah, daerah sekitar Tiris dan desa yang sangat rawan kekeringan bisa diatasi dari saluran PDAM itu,” tambah Bambang. [wap]

Tags: