Perilaku Hidup Buruk Penyebab Musibah Asmat Papua Terjadi

Sumbangan Kodim 0818 Kab Malang/Kota Batu secara simbolis diserahkan personil Kodim setempat untuk dikumpulkan di Makorem 083 BDJ Malang. [cahyono/bhirawa]

Jakarta, Bhirawa
Mengakhiri Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kab Asmat, Papua, membuat KemenPUPR mempercepat pembangunan akses jalan dan jembatan, serta embung penampung air hujan. Juga membangun rumah khusus lengkap dengan sarana air bersih dan sanitasi. Disiagakan pula petugas pendamping dan pelatih hidup sehat. Pemerintah juga menyiapkan pembukaan lahan pertanian seluas 28 Ha disana.
”Sulit mendapatkan air tawar di Asmat. Air tawar disana, 60% didapat hanya dari air hujan. Maka dibangun embung-embung kecil berkapasitas 300 kubik per detik, sebagai tandon air hujan yang tawar. Untuk menghasil kan air bersih yang bisa diminum, dibangun tempat pengolahan air dengan kapasitas yang bisa memenuhi kebutuhan air minum 500/1000 orang,” papar Dirjen Bina Marga KemenPUPR, Arie Setiadi Murwanto dalam penjelasan tentang dukungan infrastruktur PU untuk meningkatkan kuaitas hidup masyarakat Asmat, Kamis (8/2) kemarin.
Menurut Arie, sejak 2016 pemerintah telah membangun rumah-rumah khusus di Kota Agats. Tahun 2018 ini akan dibangun seribu rumah khusus, diutamakan bagi yang baru tertimpa musibah sakit penyakit. Asal muasal musibah penyakit di Asmat dewasa ini, pada dasarnya berasal dari perilaku hidup buruk dan lingkungan kotor yang dijalaninya turun temurun. Mereka buang sampah dan buang hajat disembarang tempat, sehingga kotoran bertebaran dimana-mana. Di setiap rumah juga tidak ada WC atau pun kamar mandi.
”Perilaku hidup buruk di lingkungan kotor yang jadi penyebab utama timbulnya penyakit,harus dihentikan. Dengan jalan diberi pendidikan dan pelatihan hidup sehat di lingkungan bersih dan makan bergizi. KemenPU bekerjasama dengan KemenPMK dan KemenKesehatan, menurunkan petugas pelatih/pendidik. Untuk mendampingi masyarakat Asmat selama satu tahun. Sampai mereka bisa dan mampu menerima alih teknologi untuk mandiri. Sehingga bisa menge lola dan merawat semua yang telah dibangun disana,” jelas Arie Setiadi.
Menurut Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukimn KemnPUPR, Dwityo Akoro Soeranto, pemerintah akan memberi bantuan stimulan sebesar Rp15 juta untuk setiap rumah khusus. Dengan uang itu diharapkan rumah khusus bisa dirawat dan dikelola dengan baik agar tidak cepat rusak. Mengingat beaya pembangunan di Papua sangat mahal. Bisa mencapai tiga kali lipat dibanding beaya pembangunan di luar Papua.
Kodim 0818 Kab Malang/Kota Batu Kirim Bantuan untuk Suku Asmat
Sementara itu, seluruh Komando Rayon Militer (Koramil) dan Ibu-Ibu Persatuan Istri Tentara (Persit) di jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0818 Kab Malang/Kota Batu, telah mengirimkan bantuan berupa Sembako, susu, dan pakaian baru.
”Kami sudah mengumpulkan makanan dan pakaian baru untuk diberikan kepada saudara kita Suku Asmat, yang kini telah mengalami gizi buruk dan penyakit campak. Sedangkan bantuan yang akan kami kirimkan itu, hasil dari sumbangan semua Koramil yang ada di wilayah Kab Malang dan Ibu Persit,” kata Komandan Kodim (Dandim) 0818 Kab Malang/Kota Batu, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Ferry Muzawad, Kamis (8/2).
Menurut Letkol Ferry, pengumpulan sumbangan itu diberlakukan bagi seluruh anggota jajaran kodim 0818 baik dari personel, PNS maupun Ibu Persit. Sehingga dengan pengumpulkan sumbangan itu, hal ini sebagai bentuk kepedulian sosial TNI, khususnya TNI Angkatan Darat (AD) di jajaran Kodim 0818, untuk masyarakat. Terutama kepada saudara kita Suku Asmat yang kini mengalami gizi buruk dan penyakit campak. Dengan batuan ini, diharapkan bisa membantu untuk meringankan beban persoalan mereka.
Selain itu, lanjut Ferry, sumbangan yang dikumpulkan tentunya tak hanya meringankan beban warga Suku Asmat saja, tapi juga membantu pemerintah dalam membantu masyarakat yang kini mengalami musibah gizi buruk dan penyakit campak. Selanjutnya, bantuan yang kini sudah terkumpul akan kita kirimkan ke Markas Komando Resort Militer (Korem) 083 Baladhika Jaya (BDJ) Malang. ”Dan untuk pendistribusiannya, akan dikirimkan melalui pesawat terbang milik Pangkalan Udara (Lanud) Abdurachman Saleh Malang, pada hari Minggu (11/2) pagi,” terangnya.
Pengiriman bantuan kepada warga Suku Asmat akan diberangkatkan bersama-sama, karena bantuan dari hasil sumbangan masyarakat Malang Raya dikumpulkan jadi satu, lalu diberangkatkan bersama dengan menggunakan angkutan udara milik TNI AU, dari Lanud Abdurachman Saleh Malang. [ira.cyn]

Tags: