Perindo Duga Pemberitaan Calegnya Bentrok di Surabaya ‘Pesanan’

Caleg Perindo, Rudy Wibowo saat mendapatkan perawatan di RS Adi Husada Surabaya.

Jakarta, Bhirawa
Kasus tawuran dua caleg Perindo di Surabaya mendapat sorotan dari Jakarta. Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq menduga ada pihak yang sengaja ingin menjatuhkan kredibilitas partai besutan Hary Tanoesoedibjo dengan memberitakan perkelahian dua caleg tersebut.
“Saya lihat pemberitaannya juga sudah mulai tidak wajar karena terus menerus digulirkan, sehingga ini tanda kutip pesanan atau kesengajaan pihak luar untuk terus menerus memberitakan ini,” ujarnya di kantor DPP Partai Perindo Jakarta, Rabu (24/4).
Menurut dia, dengan adanya pemberitaan itu akan memunculkan persepsi publik di masyarakat bahwa partai berlambang Rajawali tak bisa mengoordinir para kadernya, sehingga timbul kericuhan antar-caleg. “Sehingga kesan yang ditimbulkan oleh publik adalah Partai Perindo ricuh. Padahal, sesungguhnya ini juga tidak kemana-mana persoalannya, ini hanya terjadi di Surabaya,” ujarnya.
Ia berharap, semua internal partai di Jawa Timur, khususnya Surabaya untuk dapat meredam permasalahan tersebut. Sehingga, dalam waktu dekat kekisruhan itu bisa diselesaikan dengan cara damai. “Kita berharap persoalan ini bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat,” ujarnya.
Sebagai informasi, kejadian itu bermula saat seorang caleg berinisial PS memanggil Rudy Wibowo ke rumahnya di Perumahan Dian Istana Surabaya, Jumat (19/4) malam untuk klarifikasi soal perolehan suara keduanya. PS mencurigai Rudy mengambil suaranya, dan akhirnya bentrok tak bisa terhindarkan.
Rudy Wibowo mengalami luka robek cukup dalam di kepalanya. Dia mengaku dianiaya dengan cara dipukul pakai gagang pistol oleh caleg yang masih satu partai dengan Rudy.
Atas kejadian ini, korban bersama kuasa hukumnya, Venna Naftalia telah melapor ke Polrestabes Surabaya. Rudy juga dibawa ke RS Adi Husada untuk mendapatkan perawatan.
Venna menuturkan, kejadian bermula saat pelaku memanggil Rudy ke rumahnya di Perumahan Dian Istana Surabaya, Jumat malam untuk klarifikasi soal perolehan suara keduanya.
“Ada indikasi pelaku ini tidak terima karena suaranya Pak Rudy ini kok banyak, dikira mengambil suara dari dirinya. Cekcok tak terhindarkan,” terang Venna. [ira, geh]

Tags: