Peringatan Hari AIDS se-Dunia 2016

Kemenkes, TNI dan Pemprov Jatim melakukan Pencanangan Gerakan Ajakan Tes HIV.

Kemenkes, TNI dan Pemprov Jatim melakukan Pencanangan Gerakan Ajakan Tes HIV.

Menkes Canangkan Gerakan Ajakan Tes HIV
Surabaya, Bhirawa
Untuk menekan kasus HIV/AIDS, Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek mencanangkan Gerakan Ajakan Tes HIV untuk masyarakat umum. Pencanangan Gerakan Ajakan Tes HIV diikuti oleh Kemenkes, TNI dan Pemda Jatim.
Nila F Moeloek mengatakan, pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah. Sebab, sejak 2005 sampai dengan Desember 2015 telah dilaporkan 191.073 orang terinfeksi HIV di Indonesia. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian banyak kalangan. “Jatim merupakan salah satu provinsi dengan penemuan kasus HIV yang tinggi, bersama dengan provinsi DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah,” kata Menkes saat menghadiri acara Pencanangan Gerakan Ajakan Tes HIV di Surabaya (1/12), kemarin.
Menkes menjelaskan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS harus dilakukan pemerintah bersama dengan seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai hasil sesuai harapan. Hal ini dapat dilakukan melalui koordinasi, kemitraan serta partisipasi aktif dari komunitas populasi kunci, populasi sasaran serta masyarakat umum menjadi salah satu pilar dari Layanan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual Komprehensif Berkesinambungan atau dikenal sebagai LKB sebagai strategi utama dalam pengendalian HIV AIDS dan PIMS.
Oleh karena itu, diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam pembangunan kesehatan, serta menjadi penggerak dalam pembangunan berwawasan kesehatan. “Prinsip dasar dalam Strategi Nasional Pengendalian HIV AIDS adalah dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat yang mencakup organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi keagamaan,” imbuhnya.
Menkes menambahkan, Kampanye Peduli HIV AIDS yang dilakukan saat ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS, menggerakkan peran serta aktif masyarakat secara luas dalam upaya pencegahan penularan HIV, menumbuhkan kesadaran tentang perlunya tes HIV untuk semua orang, serta menghilangkan stigma untuk HIV. Ia meminta masyarakat tidak ragu untuk tes HIV.
Gubernur Jatim, Soekarwo mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi semua pihak karena turut membantu dan berkominten dalam melakukan prefentif, promotif, dan kuratif terhadap masalah kesehatan. Pemprov Jatim memeberikan perhatian serius pada pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dengan membuka akses seluas-luasnya pada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar tentang upaya pengendalian dan pencegahan penyakit. “Dengan informasi yang benar maka masyarakat dapat melindungi diri dari bahaya penularan,” katanya.
Kepala Dinkes Jatim dr Kohar Hari Santoso mengatakan, hingga September 2016 jumlah HIV/AIDS yang berhasil ditemukan di Jatim sebanyak 36.881 orang. Temuan ini menandakan kinerja pemerintah daerah, TNI dan Polri selama ini sangat maksimal dalam mencari dan mengobati para penderita.”Semakin banyak jumlah penderita HIV/AIDS yang ditemukan, makan akan semakin baik, karena kita bisa mengobati dan mengontrol agar tidak semakin bertambah,” imbuhnya.
Percepatan deteksi dini yang diikuti dengan pengobatan akan menyebabkan lebih terkendalinya penyebarannya bisa dikendalikan. Sejak 2015 seluruh kabupaten/kota mampu memberikan pelayanan tes, perawan, dan dukungan pengobatan HIV/AIDS. “Terimakasih pada seluruh kepala daerah yang mendukung program pengendalian HIV/AID di Jatim,” ungkapnya. [dna]

Rate this article!
Tags: