Peringatan Keras Warga Sidoarjo, Ditemukan 540 Kasus Baru HIV/AIDS di 2022

Siswa SMA/SMK di Kab Sidoarjo, yang kemarin, mengikuti grand final lomba klompencapir masalah HIV/AIDS, di aula Puskesmas Buduran. [alikusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Ini peringatan keras bagi warga di Kab Sidoarjo untuk berhati-hati, dalam menjaga kesehatannya dan kesehatan keluarganya. Karena terhitung mulai Bulan Januari hingga September 2022, ditemukan sebanyak 540 kasus baru HIV/AIDS di Kab Sidoarjo.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, Dr Feny Apridawati SKM MKes, karena itu upaya-upaya preventip, sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. “Penularan HIV/AIDS di Kab Sidoarjo, cukup sampai disini saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, Dr Feny Apridawati SKM MKes, Kamis (1/12) kemarin, di aula pertemuan Puskeamas Buduran, ketika membuka kegiatan grand final lomba cerdas cermat yang diikuti oleh 5 tim dari SMA/SMK di Sidoarjo.

Kasus HIV/AIDS ini, menurut Feny, ibaratnya seperti gunung es. Diketahui hanya dipermukaan, namun dibawah sebenarnya banyak yang mengalaminya. Bila diakumulasi, jumlah kasus HIV/AIDS di Kab Sidoarjo sampai September 2022, tercatat ada sebanyak 4.886 kasus.

Untuk mencegah munculnya kasus baru HIV/AIDS di Kab Sidoarjo, konsep seperti temukan, obati, pertahankan atau TOP, kata Feny, merupakan upaya yang wajib untuk dilakukan. “Agar jumlah kasus baru tidak sampai ada lagi,” katanya.

Menurut mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab Sidoarjo ini, kenapa sangat perlu upaya preventip? Dirinya me ngungkapkan, seorang ibu rumah tangga yang baik-baik saja, bisa tertular HIV/AIDS dari suaminya yang punya ‘hobby jajan’ di luar rumah.

Pada tahun 2023 mendatang, diakui Feny, pihaknya akan lebih banyak untuk melakukan upaya-upaya yang bersifat preventip. Puskesmas -puskesmas di Sidoarjo, selain melakukan upaya pengobatan, juga harus banyak-banyak melakukan upaya-upaya preventip, misalnya gencar dalam memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat. “Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebab kalau sudah sakit, biayanya mahal,” ujarnya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kab Sidoarjo, dr M. Ato’ Ilah MM, dalam kesempatan itu menjelaskan kegiatan klompencapir HIV/AIDS bagi siswa SMA/SMK di Kab Sidoarjo, yang dikemas dalam bentuk cerdas cermat tersebut, sebagai upaya memberi pengetahuan bagi kalangan remaja akan pencegahan HIV/AIDS sejak dini. “Kegiatan ini juga bertepatan memperingati hari AIDS sedunia,” katanya.

Lomba klompencapir terkait masalah HIV/AIDS ini, menurut dr Ato Ilah, sudah dimulai sejak 11 November 2022 kemarin. Ada sebanyak 105 regu yang mengikutinya. Pada grand final, kemarin, tinggal 5 regu. Nanti akan ditetapkan juara 1, juara 2, dan juara 3. Serta juara harapan 1 dan juara harapan 2.[kus.ca]

Tags: