Peringati 1 Suro, Bupati Blitar Larung Kepala Sapi di Pantai Tambakrejo

Tampak berbagai sesaji yang terdiri satu kepala sapi dan dua gunungan hasil bumi saat diarak untuk dilarung ke tengah laut di Pantai Tambakrejo Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar, Senin (2/9) kemarin. [Hartono/Bhirawa]

(Wujud Syukur Hasil Laut Masyarakat Blitar)

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Menyambut datangnya 1 Suro menurut penanggalan Jawa, digelar Larung Sesaji di Pantai Tambakrejo Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar, Senin (2/9) kemarin.
Sebelum pelaksanaan Larung Sesaji, berbagai sesaji yang terdiri dari dua gunungan hasil bumi serta satu kepala sapi diarak di bibir pantai. Setelah diarak sesaji ini dinaikan ke kapal untuk dilarung di tengah lautan yang dihadiri langsung Bupati Blitar, Drs. H Rijanto, MM, Forkopimda dan Jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Blitar serta disaksikan ribuan masyarakat Blitar
“Prosesi acara larung sesaji ini dilakukan di semua pantai di Blitar Selatan, namun tahun ini pusatnya di Pantai Tambakrejo untuk dilaksanakan prosesi larung sesaji di tengah laut pantai selatan,” kata Bupati Blitar, Drs. H Rijanto, MM.
Lanjut Bupati Rijanto, kegiatan ini juga sebagai wujud sykur atas hasil laut yang sangat melimpah utamanya bagi masyarakat Kabupaten Blitar dan khususnya nelayan Kabupaten Blitar yang berada di Pantai Selatan selama ini sebagai mata pencaharian sehari-hari.
“Sehingga ini juga dikatakan sebagai wujud syukur atas hasil laut yang selama ini sebagai pencaharian nelayan Kabupaten Blitar dam juga sebagai doa agar selama melaut para nelayan selalu diberikan keselamatan,” jelasnya.
Kepala Disporbudpora Kabupaten Blitar Suhendro Winarso mengatakan, larung sesaji ini merupakan tradisi yang setiap tahun digelar sebagai rasa syukur, dan menurutnya kegiatan ni merupakan adat dan budaya yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat Jawa secara turun temurun.
“Ini merupakan adat dan budaya masyarakat Kabupaten Blitar khususnya wilayah pantai selatan, sehingga kegiatan inilah yang kita kolaborasi dengan pariwisata yang harapanya kedepan tradisi ini bisa memantik minat wisatawan datang ke Pantai Tambakrejo,” kata Suhendro Winarso.
Selain itu dikatakan Suhendro Winarso, saat ini tradisi larung sesaji di Pantai Tambakrejo Blitar juga telah ditetapkan dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Sehingga tradisi ini harus dilestarikan dan terus dikembangkan dan pihaknya berharap tradisi ini bisa menjadi ikon pariwisata Kabupaten Blitar.
“Kegiatan ini terus dilestarikan dan dikembangkan. Karena kegiata ini nadalah tradisi nenek moyang kita yang harus terus dilestarikan hingga anak cucu kita nantinya,” terangnya. [adv.htn]

Tags: