Peringati Hari Lingkungan Hidup, Adu Kreativitas Busana Daur Ulang

Salah satu peserta lomba dalam ajang busana daur ulang pada peringatan Hari Lingkungan Hidup 2015 di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/6).

Salah satu peserta lomba dalam ajang busana daur ulang pada peringatan Hari Lingkungan Hidup 2015 di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/6).

Pasuruan, Bhirawa
Puluhan pelajar se-Pasuruan Raya beradu kreativitas pada ajang lomba busana daur ulang di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/6). Lomba fesyen yang unik ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup 2015 pada 5 Juni.
Dengan mengenakan busana berbahan dasar limbah daur ulang, tatanan rambut ala model dan sepatu hak tinggi, para pelajar tak cangggung berjalan berlenggak-lenggok di atas karpet merah yang dibentangkan di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusti.
Salah satu model cantik dari SMPN Grati Tunon, Natasha tampil cantik dengan mengenakan busana limbah daur ulang berbahan plastik bekas deterjen. Gadis berusia 14 tahun ini merasa grogi saat berlenggak-lenggok di depan dewan juri. “Awalnya sempat gemeteran dan grogi saat tampil. Tapi kuncinya adalah percaya diri. Dan Alhamdulilah bisa tampil dengan menarik. Desainnya ini membutuhkan waktu sekitar dua mingguan,” kata Natasha usai tampil lomba busana daur ulang.
Berbeda dengan peserta SMPN 1 Bangil yang memakai gaun dari daun pisang dan jerami kering , model cantik bernama Rafa Tasya Kamila (13) mendadak pingsan saat tampil. Spontan saja, para dewan juri maupun guru pembimbing langsung menolongnya.
“Anak didik kami tadi awalnya belum makan. Ditambah lagi karena capek dan grogi sehingga saat tampil langsung pingsan. Ini pembelajaran untuk peserta lainnya jangan sampai seperti anak didik kami ini,” tandas Eka Hamida, guru pendamping SMPN 1 Bangil.
Sekitar 63 peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa mengikuti lomba busana daur ulang itu sebagai rasa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya sampah dan kebersihan lingkungan di sekitarnya.  “Kegiatan ini tak lain agar para pelajar maupun masyarakat lebih peduli dengan sampah. Utamanya sampah non organik. Karena selain bermanfaat, cara seperti ini juga memiliki makna dan nilai ekonomi jika dikemas dengan menarik,” tandas Kepala BLH Kabupaten Pasuruan Muchaimin.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf berharap kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Pasuruan supaya menjaga kebersihan lingkungan, yakni dengan tidak membuang sampah sembarangan.  “Harus dimulai dengan hal yang sederhana untuk peduli lingkungan. Yakni mulai dari keluarga kita sendiri wajib memupuk pemahaman bahwa lingkungan itu harus dijaga. Selanjutkan kita serukan kemasyarakat luas,” jelas Irsyad Yusuf. [hil]

Tags: