Peringati Hari Lingkungan Hidup dengan Manfaatkan Limbah Sampah

Ustadzah Norma Setyaningrum SPd mendampingi para siswanya membuat berbagai kreasi, diantaranya membuat Celengan Unik Ramah Lingkungan dari bahan plastik dan kardus bekas. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, sebanyak 130 siswa SD Muhammadiyah 24, Ketintang, Surabaya, Selasa (5/6) kemarin, membuat kreasi Celengan Unik Ramah Lingkungan (CURL)dari bahan limbah sampah, seperti plastik atau kardus yang digelar di Pendopo Taman Flaura, Kebun Bibit Bratang, Surabaya.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum SPd, para siswa mengikuti Darrul Arqom atau Pondok Ramadan yang digelar pada Bulan Suci Ramadan ini dengan tema Membentuk Generasi Islam yang Ramah dan Bertaqwa, sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni. Dan para siswa tidak hanya diajari ramah terhadap sesama manusia saja, tetapi jura harus ramah kepada seluruh mahluk hidup dan lingkungan.
“Jadi kami mengajari siswa kami tidak hanya ramah kepada sesama manusia saja, tetapi juga harus ramah kepada seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini. Dan yang terpenting juga ramah terhadap lingkungan sekitar kita,” ujar Ustadzah Norma-sapaan akrabnya. Ustadzah Norma juga menjelaskan, sampah yang sering ditemui adalah botol plastik bekas wadah minuman air mineral dan kardus. Dan bagaimana limbah sampah ini bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaat dan unik, sehingga pada kegiatan Darrul Arqom ini para siswa diajari cara membuat Cerling atau Celengan Ramah Linkungan dan nantinya bisa diisi untuk infaq.
“Kami mengajari para siswa agar mencintai lingkungan dan menjaga kebersihan, di sekolah juga ada polisi karakter yang mengingatkan anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain polisi karakter, kepedulian sekolah juga mengajarkan cinta lingkungan,” tandasnya.
Hal ini terlihat dari aktivitas harian berupa pemilihan sampah plastik pada bak-bak yang telah disediakan. Untuk sampah plastik ditempatkan di dalam bak warna hitam, yang nantinya didaur ulang. Meski saat ini belum bisa didaur ulang tapi dijual, namun hasil penjualan nantinya digunakan untuk kegiatan lingkungan.
Dalam edukasi pemanfaatan botol air mineral menjadi CURL kemarin, Ustadzah Norma juga turun langsung mendampingi siswanya membuat cara sederhana me-recycle barang bekas. Karena sampah semakin hari semakin banyak, termasuk di Surabaya juga turut mencanangkan giat recycle sampah di sekolah. Dalam edukasi pemanfaat barang bekas, pihak sekolah juga menggandeng Komunitas Harmoni Angklung Jagir dan Mahasiswa Muhammadiyah Surabaya untuk membuat kreasi dan ada pula pemberian bingkisan dan buka bersama. [fen]

Tags: