Peringati HKN K2-52, Kebupaten Blitar Bertekad ODF

Bupati Blitar, Drs. H Rijanto saat memberikan sambutan pada Deklarasi Open Defecation Free (ODF). [Hartono/Bhirawa]

Bupati Blitar, Drs. H Rijanto saat memberikan sambutan pada Deklarasi Open Defecation Free (ODF). [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52 Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Blitar Deklarasi Open Defecation Free (ODF) pada 9 Nopember lalu.
Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto menjelaskan lingkungan dan perilaku menjadi faktor terbesar dalam penentuan status kesehatan masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat menjadi tanggungjawab bersama. Harapannya agar masyarakat mau dan menyadari serta mampu mengenali, mencegah, juga mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi.
“Sehingga dapat bebas dari gangguan yang diakibatkan oleh lingkungan yang tidak mendukung untuk hidup sehat,” kata Drs. H Rijanto.
Lebih lanjut diungkapkan, satu diantara cara untuk hidup sehat antara lain kesiapsiagaan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan untuk mandiri, juga dengan didukung terbentuknya ODF di seluruh Kecamatan.
“Jika ODF sudah merata diseluruh kabupaten Blitar, maka terwujud Kabupaten Sehat,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar tersebut memberikan apresiasi kepada Kecamatan Wonodadi yang telah melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dimana program itu bertujuan mempercepat peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi yang baik melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan yang sejalan dengan target MDGs.
“Ini diwujudkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, Kecamatan Wonodadi patut menjadi contoh bagi daerah lain, karena telah mendeklarasikan sebagai Kecamatan ODF,” jelasnya.
Bahkan saat ini masyarakat Wonodadi bertekad untuk tidak berperilaku membuang air besar di sembarang tempat. Prestasi Kecamatan ini menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat serta menjadi contoh bagi kecamatan lain.
“Kedepan bisa dikembangkan sekaligus meningkatkan akses sanitasi di Kabupaten Blitar,” terangnya.
Bupati Rijanto juga mengingatkan bahwa pada Tahun 2015, Kabupataen Blitar telah meraih penghargaan Swasti Saba Padapa, Tahun 2016 ini mendapatkan sertifikat Swasti Saba Wiwerda tingkat Provinsi Jawa Timur dan Pada Tahun 2017 berusaha meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda tingkat Nasional. Pihaknya juga berharap semua pihak mendukung upaya mewujudkan Kabupaten Sehat sehingga penghargaan Swasti Saba Wiwerda tingkat Nasional bisa diraih.
Bupati Blitar juga berpesan agar bukan saja ODF yang menjadi focus, namun juga PSN, menurunkan angka kematian ibu dan bayi juga menjadi perhatian semua pihak. Sesuai dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke-52 Tahun 2016, “Masyarakat Indonesia Sehat, Indonesia Kuat” dimana Bupati Blitar juga mengajak seluruh pihak bahu membahu mewujudkan kabupaten sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr.Kuspardani sebelumnya juga menyampaikan bahwa deklarasai ODF ini merupakan rangkaian kegiatan HKN. Tujuan digelarnya deklarasai ini meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, juga meningkatkan rasa kepedulian sesama agar lebih sejahtera.
Bahkan selain kegiatan deklarasi, ada pembagian paket sembako sebanyak 70 paket seharga masing-masing Rp.150.000. Pemberian jamban sehat dari Kecamatan Wonodadi 5 paket, dari warga 4 paket, Kodim 0808 sebanyak 8 paket dan dari Asosiasi Pengusaha Sanitasi sebanyak 25 paket. Sementara untuk total paket sembako yang diperuntukkan bagi keluarga miskin se-Kabupaten Blitar sebanyak 750 paket.
Tambah Camat Wonodadi, Sutikno mengungkapkan sekitar 12 ribu rumah warga Wonodadi telah memiliki jamban sehat. Sisanya hanya sekitar 2 persen. Bahkan kecamatan ini menjadi kecamatan pilot project di Jawa Timur sebagai kecamatan penyakit tidak menular jenis tidak merokok. [htn.adv]

Tags: