Peringati HNI, Besuki Raya Deklarasi Anti Narkoba dan Cinta NKRI

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan penghargaan kepada Penggiat Gerakan Anti Narkoba di Jember, Selasa (14/7)

Jember, Bhirawa
Peringati Hari Narkoba Internasional (HNI), Besuki Raya (Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi dan Lumajang) Deklarasi Anti Narkoba dan Cinta NKRI.

Deklarasi ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolres Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kepala BNN Jawa Timur Brigjen Pol Moh.Aris Purnomo serta Bupati dan Wakil Bupati se Besuki Raya, Selasa (14/6).

Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya selaku Ketua Penyelenggara mengungkapkan kasus peredaran narkotika di jawa Timur khusus di Jatim bagian timur (tapal kuda) cukup tinggi. Berdasarkan data, dalam kurun waktu 1 tahun, di wilayah Polres Banyuwangi telah mengungkap 223 kasus dengan 217 tersangka, Jember 400 kasus dengan 465 tersangka, Bondowoso 84 kasus dengan 101 tersangka, Lumajang 122 kasus dengan 146 tersangka dan Situbondo 70 kasus dengan 32 tersangka.

” Ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba kini cukup mengkhawatirkan. Oleh sebab itu dengan deklarasi ini, diharapkan dapat menekan peredaran narkoba di wilayah, dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan bahaya narkoba. Baik sosialisasi melalui media cetak, media online maupun media sosial,’ ujarnya

Dikatakannya, penanggulangan bahaya narkoba dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak.” Semua elemen masyarakat ikut terlibat, agar para generasi muda terhindar dari bahaya narkoba dan menjaga keutuhan NKRI,” tandasnya.

Sementara Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan para bandar narkoba tidak akan pernah berhenti membuat narkoba. Mereka terus mencari pasar yang dianggap mudah.”Salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat besar, sehingga menjadi sasaran empuk para bandar narkoba.

“Untuk menghadapi itu semua, diperlukan kerjasama dan komitmen. Saya yakin yang hadir saat ini merupakan orang-orang yang memiliki komitmen kuat untuk menghindari narkoba, cinta NKRI,” katanya pula.

Hal senada juga disampaikan oleh Pangdam V Brawijawa Mayjen TNI Nurcahyanto. Menurutnya, semua yang hadir dalam deklarasi ini memiliki komitmen yang sama untuk memerangi narkoba dan mencintai NKRI.

” Tapi yang lebih penting, apa yang akan kita lakukan setelah memiliki komitmen. Mulailah mencintai dirinya sendiri terus bekerja dan berkarya memerangi narkoba. Kalau sudah mulai dari diri sendiri, kita bisa menyakinkan masyarakat sekitar dan lingkungan untuk meninggalkan narkoba,” urai Pangdam V Brawijaya kemarin.

Kemudian NKRI harga mati yang sering didengung-dengungkan hendaknya diimplementasikan secara secara positif.” Ingat masa depan bangsa terletak ditangan pemuda, silahkan bikin komitmen untuk bangsa ke depan. Kalau sekarang punya pemikiran dan pemahaman untuk bangsa ini, lakukan mulai sekarang,” ujar Pangdam memotivasi

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kegiatan ini. Karena menurut Khofifah, deklarasi yang dilakukan ini merupakan bentuk komitmen untuk memerangi Narkoba dan Cinta NKRI.” Semua elemen dalam deklarasi ada kompak dan lengkap, ini menunjukkan bahwa mereka menginginkan Besuki ini sehat, Besuki ini produktif,” tandas Khofifah.

Khofifah mengatakan, bahwa pengguna narkoba berarti menjemput kematian. Oleh sebab itu, untuk menciptakan masyarakat sehat dan kuat, diharapkan kepada seluruh elemen yang hadir untuk memanfaatkan media sosialnya untuk mendeklarasikan anti narkoba dan bahaya narkoba.”Mari setelah deklarasi ini, gunakan medsos kalian untuk deklarasi anti narkoba,”ajak Khofifah kemarin.(efi.gat)

Tags: