Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin didampingi Kepala Dinas KB dan pemberdayaan Perempuan Nunung Setianingsih dan Camat Tenggarang Jakfar Sodiq. [Samsul Tahar]
Bondowoso, Bhirawa
Tingginya angka stunting di Kabupaten Bondowoso membuat pemerintah pusat memberikan perhatian khusus untuk memberikan bantuan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat Kunjungan Kerja didesa Gebang Kecamatan Tenggarang.
Pemerintah pusat memprogramkan 1000 desa dari 100 Kabupaten/Kota dalam penanganan kasus stunting di daerah, dan Kabupaten Bondowoso masuk didalamnya.
Dalam penanganan kasus stunting tersebut, di Kabupaten Bondowoso ada sekitar 10 desa yang mendapatkan bantuan itu. Beberapa diantaranya adalah desa Penanggungan, Tegal Mijin, Cindogo, Walidono, Kelabang, Sumber Wringin dan lainnya.
“Kita mendapatkan bantuan tersebut dari Pemerintah pusat karena kasus stunting merupakan permasalahan bersama serta harus bisa diselesaikan bersama pula,” tutur Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin saat memberikan sambutan dalam Pencanangan Kesatuan Gerak PKK- KB-Kesehatan dan Rapat Pleno PKK Kabupaten Bondowoso tahun 2018, di Kantor Desa Gebang kemarin.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso, Mohammad Imron menyampaikan, 10 desa yang mendapatkan bantuan penanganan kasus stunting tersebut terpilih bersdasarkan hasil Program Survey Gizi (PSG) yang ditentukan oleh Pemerintah pusat.
“Mereka datang disampling di beberapa daerah kemudian ditemukan itu,” ucapnya.
Namun demikian, disampaikan Imron, melalui APBD, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk mencegah terjadinya kasus stunting yang baru.
“Sedangkan, bagi penderita stunting sendiri, kami telah mengintervensi dengan memberikan makanan-makanan yang secara gizi mencukupi kebutuhan si penderita,” ungkapnya.
Di Jatim, Kabupaten Bondowoso masih menduduki posisi ketiga untuk kasus stunting dengan estimasi 22,88% dari jumlah 45.956 bayi yang lahir ditahun 2018 ini. [har]
