Perizinan Online Sidoarjo Tembus 15 Besar di Indonesia

Ahmad Zaini

Ahmad Zaini

Sidoarjo, Bhirawa
Inovasi pelayanan perizinan secara online yang kini sedang diterapkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sidoarjo sudah menembus  angka 15 besar, dalam kegiatan kompetisi inovasi pelayanan yang diselenggarakan Kementerian PAN tahun 2014 ini.
Sebelumnya, inovasi dari Kab Sidoarjo itu masuk dalam 515 inovasi yang diusulkan dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian oleh tim pakar dari Kementerian PAN, terus disaring lagi dan masuk dalam 99 besar, kemudian masuk dalam 33 besar hingga menembus 15 besar.
Menurut Kepala BPPT Sidoarjo, Drs Ahmad Zaini MSi, pada saat menyaring untuk masuk dalam angka 15 besar itu, tim penilai dari Kemenpan datang secara mendadak ke Sidoarjo. Mereka melihat secara langsung aplikasi perizinan online yang diterapkan di BPPT Sidoarjo itu.
”Mereka datang tanpa ada pemberitahuan, setelah masuk 15 besar ini, inovasi perizinan online BPPT Sidoarjo akan dinilai lagi untuk bisa masuk dalam angka 9 besar,” papar Zaini, Kamis (24/4) kemarin.
Zaini juga menjelaskan, apabila  inovasi perizinan online Sidoarjo itu nantinya tak bisa menembus angka 9 besar, ia tak terlalu mempermasalahkannya. Sebab baginya yang terpenting  sudah memberikan pelayanan public yang terbaik bagi masyarakat. Sesuai prinsip pelayanan public, maka pelayanan harus sederhana, cepat, murah dan transparan. ”Atas dasar itulah kami menerapkan perizinan secara online,” kata Zaini.
Dengan perizinan secara online, menurut Zaini, bisa dilihat kelebihannya. Yakni bila perizinan manual butuh waktu 24 hari maka dengan online hanya cukup 14 hari. Dengan perizinan online, pemohon juga cukup datang sekali saja ke Kantor BPPT. Bila perizinan manual bisa jadi harus mondar-mandir. Juga efisien biaya, sebab bila perizinan manual harus ada foto copy masing-masing perizinan. Tapi bila perizinan online cukup foto copi satu kali persyaratan saja.
Sementara itu, disampaikan Kabag Organisasi Kab Sidoarjo, Drs Ahadi Yusuf MSi, kedepan tidak hanya  BPPT Sidoarjo saja yang nantinya ikut dalam kompetisi inovasi pelayanan yang diselenggarakan Kementerian PAN itu. Tetapi kalau bisa semakin banyak SKPD yang ikut, karena punya inovasi pelayanan public di tempatnya masing-masing.
Karena dengan semakin banyak SKPD di Sidoarjo yang punya inovasi pelayanan public, maka akan semakin mempermudah, mempercepat dan tak menghambat pelayanan kepada masyarakat Sidoarjo dan masyarakat lainnya. [ali]

Tags: