Perjalanan ke Tanah Suci

Aku kembaliJudul                : Ke Raudhah, Aku ‘kan Kembali
Penulis            : Sari Meutia
Penerbit           : Mizania
Terbit                : Agustus 2016
Tebal                : 163 Halaman
ISBN                 : 978-602-418-057-7
Peresensi  : Novita Ayu Dewanti
Mahasiswa Pendidikan Matematik di UNS
Ada tempat di dalam masjid Nabawi yang diriwayatkan memiliki keutamaan. Salah satunya, yang dinamakan Raudhah, yaitu tempat diantara rumah dan mimbar Nabi. Raudhah, yang artinya taman, adalah tempat dimana dahulu Rasulullah dan para sahabatnya beribadah serta tempat turunnya wahyu. Ada hadits nabi yang mengatakan bahwa ” Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga”
Dalam buku ini menceritakan seorang muslimah dalam menyusuri kota Suci Mekkah. Menelusuri kota suci bagai seorang wanita tidak mudah, sebab rintangan harus dihadapi. Baik dari lingkungan sekitar dan maupun dari dirinya sendiri. Penulis mengemasnya dengan bahasa yang indah dan santai.
Salah satu yang ditekankan dalam perjalanan ke Raudhah adalah saat seorang muslimah kedatangan haid. Seorang muslimah harus menyadari, ia akan menjalankan ibadah selama satu setengah bulan. Jangka waktu ini harus diperhitungkan seorang muslimah yang benar-benar diperhatikan.
Perhitungan yang matang mengenai kedatangan haid merupakan hal utama. Perhitungan tersebut harus dilakukan enam bulan sebelum keberangkatan. Lebih baik lagi jika bisa mencatatnya setahun sebelum keberangkatan, terutama bagi yang haidnya tidak terlalu teratur.
Dengan mengetahui waktu-waktu haid tersebut, kita bisa memperhitungkan apakah waktu-waktu tersebut akan mengganggu rukun haji atau ibadah sunnah yang ingin dilakukan sehingga bisa mempersiapkan obat penahan haid. Atau, tidak perlu dikhawatirkan sama sekali karena saat yang masih jauh dari pelaksanaan wajib ibadah haji atau ibadah sunnah yang ingin kita lakukan (halaman 23).
Dalam perjalanan menunaikan ibadah haji, saat di Madinah, waktu yang dimiliki hanyalah delapan hari. Waktu yang singkat tersebut, akan sangat baik jika bisa dimanfaatkan untuk ibadah wajib maupun sunnah selama delapan hari berturut-turut di Masjid Nabawi.
Biaya yang cukup mahal dan persiapan yang ekstra agar bisa menunaikan ibadah di tanah suci, alangkah baiknya waktu digunakan dengan sebaik mungkin. Sayang sekali tatkala waktu yang indah tersebut terhalang oleh haid, sehingga tidak dapat melaksanakan shalat di masjid Nabi.
Selain menunaikan ibadah, di kota Madinah merupakan kota sejarah peradaban Islam. Maka ada banyak tempat dan makam yang bersejarah layak untuk dikunjungi, agar kita mengetahui perjuangan Nabi dan Shabbat. Seperti, shalat di masjid Quba. Menurut riwayat, At-Tirmidzi, bawah shalat di masjid Quba (sama pahalanya) seperti umrah.
Ketika di Madinnah dengan waktu yang sangat pendek tersebut, sebaiknya yang harus didahulukan adalah masuk di Masjid Nabawi. Setelah sampai di masjid tersebut, hal pertama yang dilakukan adalah langsung menuju tempat di masjid yang dikenal dengan nama Raudhah (di samping makam Kajeng Nabi Saw.). Setelah sampai di tempat tersebut, kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat dan salam untuk Nabi Saw. kemudian dilanjutkan dengan shalat dua rakaat tahiyyat al-masjid (halaman 50).
Buku ini tidak hanya mengajarkan untuk memanfaatkan waktu di kota suci dengan ibadah semata, tetapi memberikan beberapa alternatif tempat sejarah. Selain itu buku ini juga memberikan trik berbelanja. Trik ini sangat diperlukan agar uang saku kita tidak cepat habis.
Belanja tidak ada larang untuk menunaikannya, tetapi jangan sampai membuat ibadah kita terganggu. Dengan demikian, tidak ada salahnya berbelanja membelikan oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halaman kita selama tidak mengganggu selama prosisi ibadah haji. Dan selanjutnya jangan pernah takut untuk menawar barang yang akan kita beli, salah satu trik dalam penawaran adalah dengan mengelus janggut penjualnya (halaman 130). Tetapi dengan catatan, yang mengelus jangan seorang muslimah tetapi muslim. Dengan tips dan trik yang diberikan dalam buku ini, perjalanan ke Raudhah akan berjaland dengan baik dan lancar. Tidak hanya itu, ibadah yang baik adalah ibadah yang dilaksanakan dengan persiapan yang baik. Dan kata terakhir adalah selamat menunaikan Ibadah Haji.

                                                                                                            ———- *** ———–

Rate this article!
Perjalanan ke Tanah Suci,5 / 5 ( 1votes )
Tags: