Perjuangan Atlet PPLP Dispora Jatim Menembus Peringkat Enam Kejuaraan Dunia

Atlet angkat besi asal Pacitan, Luluk Diana Tri Wijaya. [wawan triyanto]

Sempat Tak Direstui Orang Tua Namun Dibuktikan dengan Prestasi
Kota Surabaya, Bhirawa
Perjuangan keras harus dilakukan seorang atlet untuk bisa meraih prestasi. Tidak hanya berlatih dengan tekun, atlet bermental juara harus bisa mengatasi segala permasalahan yang dianggapnya bisa menghalanginya untuk bisa meraih medali emas.
Menjadi atlet angkat besi bagi kaum perempuan mungkin bukanlah sebuah cita-cita sejak kecil. Masih banyak kaum hawa yang ragu untuk menggeluti olahraga ini karena mereka menganggap olahraga ini hanya cocok untuk kaum pria.
Kondisi inilah yang sempat dialami oleh atlet angkat besi Luluk Diana Tri Wijaya yang kini tergabung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) binaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim.
Prestasi yang digapai pelajar SMAN Punung Pacitan cukup moncer, ia berhasil menyumbangkan tiga medali emas untuk Kabupaten Pacitan di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Jatim 2019 di nomor snatch, clean & jerk, dan total kelas 45 kg putri.
Kemudian putri pasangan Misno-Ponijem itu juga berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV 2019 untuk kontingen Jatim.
Bahkan pada Bulan Nopember lalu ia berhasil menembus peringkat enam Kejuaraan Dunia Remaja Virtual 2020 yang digelar dari Lima, Peru secara virtual.
Namun prestasi itu tidak diraih dengan mudah, sebab ada beberapa rintangan yang harus dihadapinya, salah satu yang terberat adalah untuk mendapat restu dari kedua orang tua agar diizinkan menggeluti olahraga ini.
Remaja kelahiran 2005 itu sempat menceritakan kalau awalnya kedua orang tuanya tidak setuju jika ia berlatih angkat besi. “Orang tua saya takut kalau terjadi apa-apa dengan saya, sehingga mereka tidak setuju saya latihan angkat besi. Beliau menyarankan agar ikut olahraga lain saja,” kata Luluk saat ditemui pada Seleksi PPLP Angkat Besi sekaligus pembentukan tim Popnas bayangan yang digelar Dispora Jatim di Kota Kediri Bulan Nopember lalu.
Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus berlatih di bawah bimbingan Pelatih Samsuri. Perlahan namun pasti tekniknya untuk mengangkat beban terus berkembang.
Ketekunan dan tekad Luluk untuk berlatih itulah yang membuatnya menuai prestasi di Porprov maupun Popnas. Bahkan dari prestasi itulah yang membuatnya mendapat restu dari orang tua untuk menekuni angkat besi. “Syukurlah, ibu dan bapak akhirnya merestui saya untuk berlatih angkat besi setelah saya meraih prestasi,” katanya.
Dari prestasi itulah ia juga mendapat kesempatan untuk mengikuti Lomba Kejuaraan Dunia yang digelar di Peru secara virtual.
Ia bersama Pelatih Samsuri berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kejuaraan itu. “Saat itu saya mengikuti kejuaraan di Gedung Pelatnas Jakarta dan digelar dini hari karena waktu di Indonesia dan Peru kan beda,” kenanganya.
Setelah berjuang secara maksimal akhirnya Lulus berhasil menempati peringkat 6 dengan angkatan untuk snatch 68kg, clean & jerk 82kg dan total 150.
Luluk sendiri mengaku kecewa dengan hasil tersebut, sebab saat berlatih ia bisa mencapai total angkatan 160kg. “Mungkin karena saya bertanding dini hari (waktu Indonesia) dan itu sangat mempengaruhi kondisi saya. Terus terang baru pertama kali saya bertanding dini hari,” terangnya.
Namun dari pertandingan itulah semakin melecutnya untuk terus berlatih memperbaiki angkatannya. Ia juga memiliki tekad untuk bisa kembali menyumbangkan medali emas bagi Jatim di Popnas 2021 Palembang-Babel. “Pesan dari pelatih (Samsuri) saya harus terus berlatih untuk meningkatkan prestasi,” katanya.
Sementara itu Ketua Pengprov Persatuan Angkat Besi, Binaraga, Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Jatim Jefri Tagore mengatakan kalau Luluk adalah bibit unggul dan diharapkan bisa menjadi atlet masa depan bagi Jatim maupun nasional.
“Luluk sudah memiliki teknik yang bagus dan ia harus bisa meningkatkan prestasinya agar bisa masuk Puslatda Jatim,” katanya.
Ia juga mengakui dengan adanya PPLP sangat membantu pembinaan cabang olahraga besi di didaerah. “Dengan adanya PPLP akan muncul bibit atlet dari daerah dan tentunya itu sangat menguntungkan bagi Jatim,” katanya. [Wawan Triyanto]

Tags: