Perjuangkan Jadi Pahlawan, Buruh Gelar Aksi Obor Marsinah

Sejumlah buruh dari Pasuruan, Sidoarjo dan Mojokerto melakukan ziarah di makam Marsinah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa timur, Kamis (1/5).[antara foto]

Sejumlah buruh dari Pasuruan, Sidoarjo dan Mojokerto melakukan ziarah di makam Marsinah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa timur, Kamis (1/5).[antara foto]

(Komite Aksi Perempuan Pawai Jakarta)
Jakarta, Bhirawa
Sejumlah elemen organisasi buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan melakukan aksi Obor Marsinah dengan melakukan konvoi kendaraan dari Jakarta menuju ke Nganjuk, Jawa Timur, dalam rangka Hari Buruh Internasional.
“Kami melakukan aksi Obor Marsinah selama delapan hari, yakni tanggal 1-8 Mei 2014, dengan salah satu tujuan agar Marsinah dijadikan sebagai Pahlawan Buruh Perempuan,” kata Ketua Panitia Obor Marsinah, Jumisih, di sela unjuk rasa buruh (May Day) di Jakarta, Kamis (1/5) kemarin.
Aksi Obor Marsinah melibatkan sekitar 200 orang dengan menggunakan beberapa mobil dan sekitar 100 sepeda motor, yang akan berangkat Kamis (1/5) malam.
Jumisih mengatakan para peserta Obor Marsinah yang berasal dari beberapa organisasi buruh itu akan berkumpul di Cakung Jakarta pada Kamis (1/5) pukul 19.00 WIB, dan selanjutnya berkonvoi menuju Nganjuk, Jawa Timur.
Rombongan Obor Marsinah rencananya juga akan berziarah ke makam Marsinah, aktivis buruh perempuan asal Jawa Timur, yang ditemukan tewas terbunuh pada 8 Mei 1993.
Sementara itu, sejumlah elemen buruh di Bundaran Hotel Indonesia, dalam orasinya menuntut penyelesaian sejumlah permasalahan buruh yang masih terjadi di Indonesia.
Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN), Iwan Kusmawan, mengatakan ada beberapa tuntutan yang diusung kalangan buruh yakni pemberian upah yang layak, penghapusan sistem kerja kontrak (outsourcing), penolakan BPJS dan stop sikap anti serikat pekerja/serikat buruh. Sedangkan Ketua Umum Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) Santoso menyampaikan beberapa tuntutan yakni mengenai Undang-Undang Ketenagakerjaan yang diharapkan sepenuhnya berpihak kepada kaum buruh, pemberian upah layak nasional, penghapusan sistem kerja kontrak.
Tuntutan lain yang dilontarkan para buruh antara lain melakukan nasionalisasi semua aset vital di bawah kontrol rakyat, membangun industrialisasi nasional yang kuat dan mandiri, menangkap dan menyita semua aset para koruptor, serta memberikan subsidi bagi rakyat demi pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Aksi massa buruh dalam memperingati Hari Buruh Internasional di Jakarta dipusatkan di tiga lokasi, yakni Bundaran Hotel Indonesia, Istana Merdeka, dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Eddy Tambunan memperkirakan ada sekitar 16.000-an buruh yang mampir ke Bundaran HI pada peringatan Hari Buruh Internasional. Untuk itu, katanya, pihaknya telah mengantisipasi kemungkingkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan menerjunkan sekitar 1.200 personel polisi khusus di sekitar Bundaran HI.
Menurut Eddy, seminggu sebelum aksi Hari Buruh 1 Mei, pihak kepolisian dan pimpinan sejumlah aliansi buruh telah melakukan pertemuan yang menghasilkan komitmen dari para buruh untuk tidak melakukan tindakan anarkis.  [ant.ira]

Tags: