Perketat Screening Gejala Klinis ASN

Dua orang petugas Satpol PP yang bertugas di BKD Provinsi Jatim disemprot disinfektan setelah ada pegawai di OPD tersebut yang positif dan reaktif Covid-19.

Kasatpol PP Jatim: ’11 Negatif, 3 Tunggu Hasil Swab’
Pemprov, Bhirawa
Adanya temuan kasus Covid-19 di sejumlah OPD membuat Pemprov Jatim untuk semakin meningkatkan kewaspadaan bagi para ASN. Hal itu dilakukan dengan melakukan screaning bagi ASN yang memiliki gejala klinis Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Tracing Covid-19 dr Kohar Hari Santoso mengatakan, screaning dilakukan intensif pada instansi-instansi yang terindikasi atau beresiko Covid-19. Screaning tersebut mulai dari pemeriksaan klinis hingga pelaksanaan rapid test.
“Sebenarnya prosedur baku saja. Jika ada yang terkonfirmasi maka lingkaran disekitarnya kita periksa lebih jauh. Jadi yang terindikasi kasus, yang beresiko dan yang di lapangan seperti kita ini diperiksa,” tutur dr Kohar saat ditemui kemarin, Rabu (16/6).
Lebih lanjut dr Kohar menjelaskan, dari hasil tracing yang sudah dilakukan ada yang diketahui positif ada pula yang reaktif. Namun, pihaknya enggan merinci berapa jumlah ASN yang telah terindikasi reaktif maupun positif.
“Nanti saja setelah semua selesai evaluasi. Karena semua beresiko, tidak hanya ASN. Seperti masyarakat yang berkerumun seperti ini juga beresiko,” tutur dr Kohar di sela peresmian Kampung Tangguh Benteng, Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo.
Dalam melakukan tracing, dr Kohar terdapat ring satu dan seterusnya. Misalnya di Bakesbangpol Jatim yang sudah dipetakan ring satunya. “Untuk ring dua sedang kita evaluasi semuanya,” tutur Kohar yang juga Direktur RSUD Saiful Anwar Malang.
Diberitakan sebelumnya, terdapat sejumlah ASN yang diketahui positif Covid-19. Satu di antaranya ialah staf Bakesbangpol Jatim dan telah meninggal dunia. Sementara dua ASN yang positif berasal dari Satpol PP dan satu dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jatim Budi Santosa menjelaskan, dari hasil tes swab PCR 11 ASN Satpol PP hasilnya negatif termasuk tiga di antaranya adalah pejabat eselon III di lingkungan Satpol PP Jatim. Mereka adalah Sekretaris Satpol PP, Kabid Sumber Daya Aparatur (SDA) dan Kabid Penegakan Perda (Gakda). “Sedangkan untuk tiga personel hasil tes swab PCR nya belum keluar,” katanya.
Budi memastikan bahwa 14 petugas Satpol PP yang reaktif rapid test itu tidak terjangkit atau tertular saat melakukan operasi razia besar-besaran. Kemungkinan mereka tertular saat bertugas di check point sejumlah titik pintu masuk perbatasan. “Mereka tidak tertular ketika razia besar-besaran saat pelaksanaan PSBB kemarin. Ini karena elemen masyarakat yang ikut membantu razia, negatif semua. Kemungkinan terkena saat bertugas di check point,” jelasnya. [tam.wwn]

Rate this article!
Tags: