Perkuat Edukasi Vaksinasi untuk Pelajar

foto ilustrasi

Di tengah masih tingginya penyebaran, penularan dan angka kasus kematian Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini tentu mengundang keprihatinan dan kesedihan kolektif bangsa dan negeri ini, sehingga berbagai upaya dan solusi dari pemerintah pun idealnya layak kita apresiasi dan dukung dalam memerangi pandemic covid-19 ini, pasalnya harus jujur terakui bahwa demi hasil cepat dengan capaian tepat, butuh kerja bersama. Termasuk dalam pensuksesan program vaksinasi untuk pelajar, saatnya untuk diberikan dukungan.

Saat ini pemberian vaksinasi untuk pelajar memang tengah santer dilakukan pemerintah, telebih dalam rangka menyambut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada masa pandemi. Vaksinasi untuk usia 12-17 tahun diatur dalam Surat Edaran HK.02.02/I/1727/2021. Namun, sayang dalam regulasi tersebut harus masih berbenturan dengan persepsi para orang tua, pasalnya masih banyak orang tua dan anak belum memahami manfaat vaksinasi.

Merujuk hasil survei nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) pada Minggu (11/7), menyebut sebanyak 36,7 persen orang tua ragu dan tidak setuju anaknya divaksinasi. Survei dilakukan terhadap 9.287 responden, pada 5 sampai 8 Juli 2021 di 168 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Hasil responden yang ragu-ragu dan tidak setuju jumlahnya 36,7 persen. Berbagai alasanpun, terungkap dari orang tua yang mengkhawatirkan bahwa vaksinasi bukan untuk kesehatan, termasuk dengan jawaban-jawaban yang konspiratif ada chipnyalah, mengandung sesuatu konspirasi elit global, vaksin tidak halal, berdampak buruk, temasuk alasanya anaknya memiliki penyakit penyerta dan menyebut vaksin belum teruji, (Kompas, 13/7/2021).

Oleh sebab itu, edukasi vaksinasi covid-19 amat diperlukan untuk mencegah penularan covid-19 di kalangan pelajar. Kalau anak tidak paham, orang tua juga tidak mau (anak divaksin), ini berpotensi menyebabkan penularan. Dorongan vaksinasi kepada anak usia pelajar inipun juga harus didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Akselerasi dari Kemendikbudristek diperlukan agar sekolah juga mendorong berjalannya vaksinasi kepada pelajar. Dengan begitu, program vaksinasi anak diharapkan dapat berjalan lancar.

Rahmawati Khadijah Maro
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: