Perkuat Kemitraan Pengawas Sekolah dan Pemerintah

Ketua APSI saat melantik kepengurusan APSI Jatim kantor Dindik Jatim, Rabu (5/7). [adit hananta utama]

Surabaya, Bhirawa
Peran pengawas di sekolah dinilai masih cukup strategis dalam mengawal proses pendidikan. Karena itu, kemitraan antara pengawas sekolah dan pemerintah diharapkan terus menguat. Baik dalam pembinaan, pemantauan maupun penilaian sekolah.
Komitmen untuk memperkuat kemitraan itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Ramli dalam pelantikan pengurus Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Jatim, Rabu (5/7) kemarin. Ramli menegaskan, keberadaan pengawas bahkan tidak hanya sebagai mitra, melainkan aktor pendidikan itu sendiri.
“Sebagai sesame aktor pendidikan, kita perlu saling bekerjasama demi kemajuan pendidikan di Jatim. Sebab, pendidikan di Jatim ini sangat dinamis dan sangat kompleks permasalahannya,” tutur Ramli.
Ramli mengakui, pemerintah butuh masukan dari seluruh mitranya untuk mengelola pendidikan di Jatim ini. Baik pengawas sekolah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) maupun Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Khususnya dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang bersentuhan langsung dengan pendidikan.
“Riset masih menunjukkan bahwa faktor SDM masih menjadi faktor utama pendidikan. Kendati ada faktor lain seperti halnya regulasi. Tapi kualitas pendidikan 60 persennya masih ditentukan oleh guru,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua APSI Jatim Riyanto mengungkapkan, wacana tentang penghapusan pengawas dipastikan tidak akan terjadi. Sebab, pengawas memiliki payung hukum dan fungsi sendiri yang berbeda dengan inspektorat. “Peran kami tidak akan tumpang tindih dengan inspektorat,” tutur dia.
Pelantikan yang diikuti 40 pengurus APSI Jatim tersebut ditegaskan Riyanto menjadi kesempatan untuk memperkuat eksistensi organisasi profesi yang dipimpinnya. Khususnya dalam rangka penguatan SDM pengawas. Dengan beban 37,5 jam seminggu dan tujuh sekolah binaan, pengawas dituntut memiliki kesamaan persepsi dalam menjalankan tugasnya.
“Dalam pengawasan itu ada tiga hal yang harus kita lakukan. Mulai dari pembinaan, pemantauan hingga penilaian,” tutur pengawas SMAN Lumbang Kabupaten Pasuruan ini.
Untuk melaksanakan fungsinya sebagai pengawas, Riyanto mengakui kerjasama dengan pemerintah maupun kepala sekolah sangat penting. Khususnya untuk memastikan sekolah dalam melaksanakan delapan standar nasional pendidikan.
“Mulai awal tahun ajaran baru ini kita harus siap memantau siswa baru, perangkat mengajar guru dan sarana prasarana belajar di sekolah. Jika ada catatan, kita akan rekomendasikan ke cabang dinas masing-masing daerah,” pungkas dia. [tam]

Tags: