Perkuat Ketahanan Pangan, Muspika Dukung Produksi Beras Lokal

Semua unsur Muspika di Kecamatan Batu terlihat melakukan penanaman perdana bibit padi di Kelurahan Temas, Rabu (4/2).

Semua unsur Muspika di Kecamatan Batu terlihat melakukan penanaman perdana bibit padi di Kelurahan Temas, Rabu (4/2).

Batu, Bhirawa
Semua unsur Muspika Kecamatan Batu bersama para petani setempat sepakat untuk menyamakan tekad untuk memperkuat ketahanan pangan buat warganya. Kesepakatan ini ditandai dengan dilakukannya penanaman perdana bibit padi di Kampung Tani, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Rabu (4/2).
Dengan kesepakatan ini, para petani di Kecamatan Batu bertekad bisa mendukung panambahan produksi beras di Kota Batu. Apalagi di tahun ini ditargetkan produksi beras Kota Batu meningkat menjadi 1000 ton.
“Dengan mendapatkan dukungan penuh dari Polsek Batu dan Koramil Batu, kita akan terus memperjuangkan kebutuhan para petani dalam menyukseskan dan meningkatkan produksi pertanian mereka,”ujar pejabat Camat Batu, Aris Setiawan.
Di lingkungan Koramil Kecamatan Batu, mereka juga bertekad melanjutkan komitmen dari Danrem 083 Baladhika Jaya, Kol. Totok Imam Santoso bahwa TNI AD di bawah jajarannya siap memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kota Batu. Untuk itu pihaknya akan membantu petani di Kecamatan Batu pada khususnya dan di Kota Batu pada umumnya sehingga akan mampu meningkatkan produksi pangan khususnya beras.
Diketahui, pada tahun ini target produksi beras di Kota Batu mencapai 1000 ton. Kemudian peningkatan produksi beras di Kota Batu ini diharapkan mampu membantu ketahanan pangan di tanah air. “Dengan begitu, dalam tiga tahun ke depan Kota Batu tidak perlu melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan beras bagi warga,”tambah Aris.
Untuk merealisasikan rencana itu, beberapa anggota babinsa di lingkungan Koramil Kecamatan Batu juga dipersiapkan untuk membantu kinerja para petani. Mereka diberi pembekalan tentang pertanian dan pengelolaanya untuk bisa memberikan pendampingan kepada petani.
Dalam kajian yang telah dilakukan, ada beberapa kendala yang sering dialami para petani bahan pangan. Di antaranya, tidak ada jaminan ketersediaan pupuk di lingkungan petani. Hal ini diakibatkan adanya oknum yang melakukan penimbunan pupuk. Akibatnya, harga pupuk telah naik 100 persen ketika berada di tangan petani.
Selain itu, masalah ketersediaan air irigasi juga menjadi momok petani. Karena itu Muspika Batu juga ikut berupaya dalam perbaikan saluran irigasi pertanian. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan target penanaman padi dua kali dalam setahun. Karena selama ini petani hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun.
“Kita juga telah berkordinasi dengan Kepala Dinas Petanian, dan para Kepala Desa untuk memantau dan menyiapkan kebutuhan bibit, pupuk, dan alat pertanian bagi para petani. Dengan tersedianya kebutuhan petani, diharapkan akan mampu meningkatkan produksi pertanian yang ada,”pungkas Aris. [nas]

Tags: