Perkuat Kewaspadaan Bencana, BPBD Kota Batu Perbarui Dokumen KRB

Data KRB Kota Batu mendesak diperbarui menyusul banyaknya perubahan kondisi di lapangan terkait resiko bencana.

Kota Batu, Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memperkuat kewaspadaan terhadap potensi bencana di Kota Wisata ini. Untuk itu mereka kini melakukan pembaruan terhadap dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB). Karena dokumen terakhir yang dimiliki BPBD Kota Batu dibuat tahun 2019.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Noegroho ST mengatakan bahwa dalam pantauan BPBD saat ini sudah banyak sekali perubahan atas risiko bencana yang ada di Kota Batu. Dan hal ini juga perlu disosialisasikan kepada masyarakat termasuk perwakilan pemerintah desa, kelurahan serta kecamatan di Kota Batu. “Kita ambil contoh seperti peristiwa banjir bandang di Desa Bulukerto. Jalur yang dilalui banjir bandang ini merupakan jalur yang tidak pernah dilalui banjir sebelumnya,” ujar Gatot, Rabu (10/8).

Jalur banjir ini, katanya, belum masuk dalam dokumen KRB. Untuk itu BPBD menganggap perlu melengkapi data dan mengantisipasi bencana alam dengan penyusunan dokumen RKB terbaru. Adapun saat ini BPBD tengah melakukan sosialisasi penyusunan Dokumen KRB pada tiga kecamatan yang ada di Kota Batu. Sosialisasi diawali dari Kecamatan Bumiaji yang memiliki banyak kontur lahan berbukit, dan akan dilanjutkan di dua kecamatan lainnya.

“Kita berharap lewat kegiatan ini segera tersusun dokumen kajian risiko bencana yang terintegrasi seluruh Desa dan Kelurahan seKota Batu sebagai dokumen panduan dalam pengurangan risiko bencana di Kota Batu,” jelas Gatot.

Dalam penyusunan dokumen ini BPBD akan melibatkan pihak ketiga. Selepas sosialisasi mereka akan mengadakan survey ke masing-masing desa untuk validasi data. Diketahui, banjir bandang yang terjadi di Desa Bulukerto merupakan bencana alam yang tak terduga- duga. Musibah ini terjadi di awal bulan April lalu.

Banjir terjadi akibat hujan deras mengguyur Kota Batu yang mengakibatkan drainase tidak dapat menampung hingga akhirnya air meluber ke jalan. Kondisi ini menyebabkan banyak sampah yang memenuhi aliran sungai Sambong yang ada di desa tersebut yang akhirnya ikut meluap.

Selain di Desa Bulukerto, banjir akibat luapan air hujan saat itu juga terjadi di dua desa lain di Kecamatan Bumiaji. Yaitu, di Dusun Beru Desa Bumiaji, dan di Jl Kastubi Desa Pandanrejo. Dalam catatan BPBD, khusus di Dusun Beru, Desa Bumiaji memang menjadi langganan banjir. Hal ini terjadi saat ada luapan air ketika ada hujan dengan intensitas yang tinggi.[nas.ca]

Tags: