Perkuat Literasi Siswa Agar SDM Jadi Handal

Fasilitator pelatihan sedang memandu kegiatan pelatihan dalam pleno.

Fasilitator pelatihan sedang memandu kegiatan pelatihan dalam pleno.

Surabaya, Bhirawa
Program peningkatan mutu sekolah untuk menerapkan praktik yang baik dalam pembelajaran, dan budaya membaca, USAID Prioritas kembali melatih lebih dari 100 fasilitator pembelajaran dan budaya baca.
Pelatihan penyegaran fasilitator tingkat nasional modul III SD/MI ini digelar di Denpasar, Bali Minggu (20/12) lalu. Adapun peserta pelatihan berasal dari tujuh provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, mereka dilatih untuk dapat menerapkan hasil pelatihan dan melatih di daerahnya dalam mengembangkan sekolah bermutu.
Menurut Direktur Program USAID Prioritas, Stuart Weston saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (21/12) siang mengungkapkan. Pelatihan penyegaran fasilitator tingkat nasional ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan dasar.
“Sebelumnya para fasilitator nasional ini sudah dilatih dengan modul III dan mereka juga sudah melatih lebih dari 2 ribu fasilitator daerah yang akan melatih dan mendampingi lebih dari seribu sekolah dan madrasah mitra USAID Prioritas,” terang Stuart.
Stuart menambahkan, pada pelatihan kali ini pihaknya ingin meningkatkan kemampuan para fasilitator nasional yang berorientasi pada peningkatan kemampuan literasi. Serta para peserta di bagi menjadi dua sesi kelompok pelatihan, yaitu kelas awal dan kelas tinggi.
“Upaya mendorong kemampuan literasi siswa sekolah dasar ditempuh secara terpadu melalui proses pembelajaran dan pengembangan budaya baca. Guru didorong untuk lebih kreatif sehingga strategi pembelajaran lebih bervariasi untuk memberi kesempatan siswa membaca dalam proses pembelajaran dan lebih intensif memeriksa pemahaman murid dalam membaca,” jelasnya.
Stuart juga menuturkan bahwa USAID akan memberikan lebih dari 8 juta buku bacaan berjenjang ke 13.000 SD/MI untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Buku bacaan berjenjang yang akan diberikan USAID kesekolah dan madrasah dikembangkan oleh Yayasan Literasi Anak Indonesia.
Buku tersebut di buat berjenjang berdasarkan tingkat kemampuan membaca anak, yaitu mulai tingkat A (anak mulai belajar membaca) sampai tingkat F (anak sudah lancar membaca). Tujuannya, agar anak-anak menjadi lebih mudah belajar membaca, lebih mudah memahami isinya karena buku tersebut sesuai dengan kemampuan membaca siswa.
“Dengan buku tersebut diharapkan siswa menjadi lebih tertarik untuk banyak membaca buku dan sekaligus belajar meningkatkan kemampuan membacanya,” pungkas Advisor Yayasan Literasi Anak Indonesia , Aprile Denise.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar,Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Drs. I Nyoman Subrata, MM, budaya membaca merupakan program penting yang harus dilaksanakan di sekolah. “Kita harus bisa mengubah paradigma dari tidak biasa membaca menjadi berbudaya membaca. Pelatihan ini adalah salah satu upaya kita bersama untuk meningkatkan budaya membaca di sekolah,”tukasnya.
Sedangkan guru kelas 3 SDN Sengon 1 Batang, Jawa Tengah, Afif Rahman, mengaku setelah menggunakan buku bacaan berjenjang, motivasi siswa belajar membaca menjadi lebih meningkat. “Bahkan sekarang siswa saya sudah mampu menceritakan kembali dengan bahasa lisan dan tertulis dari buku bacaan yang di bacanya,” katanya. [riq]

Tags: