Perkuat Pasar Surabaya dengan Menambah Aplikasi AR

Pengunjung De MATA saat sedang berfoto di gambar 3 dimensi.

Pengunjung De MATA saat sedang berfoto di gambar 3 dimensi.

Surabaya, Bhirawa
Museum identik dengan benda-benda bersejarah, namun berbeda dengan museum De MATA yang ada di Surabaya ini menampilkan gambar-gambar 3D yang bisa menarik pengunjung sebagai destinasi wisata.
Untuk memperkuat pasar ataupun menarik pengunjung pihak De MATA telah menghadirkan aplikasi AR (augmented reality) yang mampu mentrasfer gambar 3D menjadi lebih nyata. “Sebelumnya sudah ada tiga AR namun sekarang sudah kami perbanyak menjadi sembilan AR,” ungkap Manager Museum De MATA Surabaya, Sandhik Hermanto saat dikonfirmasi Bhirawa di sela-sela peluncuran sembilan AR di Sutos Surabaya, Rabu (9/11) kemarin.
Sandhik menambahkan, bahwa aplikasi maupun gambar AR yang dimiliki ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. “Di Indonesia sendiri saat ini hanya ada di dua kota yakni Jogyakarta dan Surabaya, namun yang di Jogja lebih komplit karena lebih awal hadir dan di Surabaya sendiri baru setahun berada di Sutos,” ujarnya.
Dengan aplikasi AR ini pengunjung bisa mengambil foto sesukanya karena telah tersedia sekitar 100 gambar yang terdiri dari tema kartu, binatang dan lainnya. “Banyak yang berminat khususnya anak-anak remaja dan keluarga, sedangkan untuk temanya kita sesuaikan dengan kondisi trend saat ini dan setiap sebulan ada 30-50 gambar yang diganti,” terangnya.
Sementara itu setiap bulannya De MATA telah dikunjungi seribu pengunjung dari berbagai kota. “Kami mentargetkan sebanyak-banyaknya pengunjung, untuk itu kami menambah sebanyak mungkin gambar dengan aplikasi AR supaya bisa menarik lebih banyak pengunjung,” katanya.
Selain itu untuk menjaring pengunjung, Sandhik juga banyak menggelar berbagai pameran di mall-mall yang ada di Surabaya. “Pameran tetap kami lakukan sehingga banyak membuat pengunjung penasaran dengan hasil foto 3 dimensinya. Ini yang membuat mereka akhirnya mengajak teman maupun saudara mereka ke museum De MATA,” tandasnya.
Untuk mengembangkan museum tersebut rencananya di bulan Desember ini akan membuka cabang baru. “Tangerang nanti di bulan Desember kami launching selanjutnya di Bali dan kota-kota lainnya, hanya waktunya yang saya belum tahu,” ujarnya. [riq]

Tags: