Perkuat Sinergi, TPID Eks Besuki dan Lumajang Optimis Inflasi Terkendali

Rakorwil TPID se Eks Karisidenan Besuki dan Lumajang di kantor perwakilan Bank Indonesia Jember, Selasa, (30/4/2019).

Jember, Bhirawa
TPID se-eks Karesidenan Besuki dan Lumajang sepakat perkuat sinergitas antar daerah untuk mengantisipasi tekanan inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran 1440 H mendatang. Kesepakatan ini terungkap dalam Rakorwil TPID Eks Besuki dan Lumajang (TPID Jember, TPID Bondowoso, TPID Situbondo, TPID Banyuwangi dan TPID Lumajang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Selasa (30/4/2019)
Kepala Kantor PerwakilanBank Indonesia Jember Hestu Wibowo mengungkapkan, secara histori tekanan inflasi menjelang Ramadhan dan lebaran Idul Fitri cenderung mengalamipeningkatan.
Namun, dalam kurun 3 tahun terakhir (2016-2018), TPID Se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang dinilai telah berhasil mengawal pencapaian inflasi sepanjang Ramadhan dan Lebaran.
“Hal ini tercermin dari terkendalinya inflasi pada 2 (dua) Kabupaten yang termasuk ke dalam basis penghitungan inflasi di Jawa Timur yaitu Jember dan Banyuwangi. Terkendalinya inflasi pada saat menjelang Ramadhan dan Lebaran tersebut telah berhasil menopang terkendalinya inflasi umum di kedua kabupaten tersebut,” ujar Hestu.
Secara agregasi, dalam kurun 3 tahun terakhir (2016-2018), rata-rata pencapaian inflasi pada kedua kabupaten tersebut tercatat sebesar 3,17% (YoY).” Angka pencapaian inflasi tersebut berada pada kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan nasional,” tambahnya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh seluruh jajaran instansi yang tergabung dalam TPID, maupun pihak swasta yang turut bersinergi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan mengendalikan ekspektasi masyarakat.
“Khususnya melalui berbagai sinergi stabilisasi harga pangan dan upaya pengamanan kelancaran distribusi oleh Satgas Pangan, dinilai telah berhasil meredam gejolak harga menjelang lebaran yang biasanya mengalami peningkatan,” ungkapnya pula.
Oleh karena itu, untuk memastikan agar tetap terkendali inflasi menjelang ramadhan dan lebaran mendatang, TPID se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang terus memperkuat sinergi guna melahirkan ide-ide kreatif yang efektif dan inovatif dalam mengatasi gejolak harga.
Dalam Rakorwil seluruh TPID se Eks Karisidenan Besuki dan Lumajang, juga memastikan bahwa stok komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang Ramadhan dan Lebaran  terpantau aman.
“Seluruh TPID se eks Karisidenan Besuki dan Lumajang telah merumuskan dan mensinergikan berbagai program pengendalian inflasi guna memastikan tercapainya 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancararan distribusi dan komunikasi efektif) dalam mengantisipasi gejolak harga menjelang ramadhan dan lebaran,” imbuh Hestu Wibowo kemarin.
Program yang telah dicanangkan diantaranya, Keterjangkauan Harga melalui
Optimalisasi Gerai Stabilisasi Harga Pangan, melalui Rumah Pangan Kita (RPK), Kios Pangan Operasi Pasar (KIPPAS), BUMDes Peduli Inflasi, Pasar Murah, Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPCBP), Gerakan Stabilisasi Harga Pangan di Lokasi Pencatatan BPS, Operasi Pasar Bawang Putih, Arisan Jukok dan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat yang membawahi Toko Tani Indonesia (TTI).
Pengawasan penetapan harga sesuai dengan ketentuan melalui pengawasan penetapan tarif angkutan (kelas ekonomi), monitoring harga secara intensif di pasar-pasar daerah dan pemantauan kesesuaian harga yang berlaku di pasaran dengan HET.
“Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia Jember dan seluruh jajaran instansi pemerintah kabupaten se-Eks Karesidenan Besuki Lumajang yang tergabung ke dalam TPID tersebut, diharapkan mampu menjawab tantangan pengendalian inflasi di tahun 2019. Kami (Bank Indonesia) optimis inflasi dapat terkendali di tahun 2019 di kisaran 3,51%,” pungkasnya.(efi)

Tags: