Perlu Ada Standardisasi Sekolah Sepak Bola

Kadispora Jatim Supratomo bersama pengurus dan pengamat SSB saat berdiskusi terkait pentingnya standarisasi SSB. [wawan triyanto]

Surabaya, Bhirawa
Menjamur Sekolah Sepak Bola (SSB) di seluruh Indonesia memang sangat membanggakan, karena dari SSB itu diharapkan bisa memunculkan pemain berbakat untuk mengangkat prestasi Indonesia di level internasional. Selain itu harapan sepak bola menjadi industri mendekati kenyataan.
Melihat pesatnya SSB para pengamat menilai harus ada standardisasi kurikulum latihan dan penerapan IPTEK untuk pembinaan dan sekaligus perlindungan terhadap keselamatan pemain saat mengikuti latihan.
Itulah mengapa awal pekan lalu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim mengundang pengurus PSSI, pemilik SSB dan pengamat sepak bola usia dini untuk melakukan diskusi membahas standarisasi SSB mulai dari pelatih, pola latihan hingga infrastruktur tempat latihan.
Kepala Dispora Jatim, Drs Supratomo MSi mengatakan kalau pada usia muda pemain sepak bola tidak dituntut untuk selalu menang dalam pertandingan.
“Dalam kurikulum internsional pesepak bola usia muda hanya dituntut untuk menguasai teknik, karena mereka berada di usia emas untuk belajar bermain sepak bola,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut Mochamad Arifin Sekolah Olahraga Barito Putera (SOBP) mengatakan kalau standarisasi SSB sangat perlu. Bahkan para pelatih harus kompeten memiliki sertifikat pelatihan. “Kalau ada pemain SSB cedera saat latihan pelatih harus bertanggung jawab penuh,” katanya.
Hadir dalam diskusi tersebut Komisi SSB Jatim Farid , Forum Sekolah Sepak Bola (Fossbi) Haris Thofly, perwakilan dari PSSI Pusat Ganesa Putra, pemilik SSB Imam Syafii dan Sekum PSSI Jatim Amir Burhanudin. [wwn]

Tags: