Perluas Jangkauan Terbang dan Tambah Rute Baru

Senior Manager Corporate Communication PT Sriwijaya Air, Agus Soedjono (kanan) dan District Manager Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansyah (kiri).

Senior Manager Corporate Communication PT Sriwijaya Air, Agus Soedjono (kanan) dan District Manager Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansyah (kiri).

Surabaya, Bhirawa
Sriwijaya Air Group berkomitmen terus menambah rute barunya, apalagi kategori bisnis yang dipilihnya di medium services juga mampu membuat kinerja perusahaan terus positif.
Menurut Senior Manager Corporate Communication PT Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengungkapkan selama 13 tahun Sriwijaya Air dan 2 tahun untuk Nam Air, bermain di kategori bisnis di medium services. Pasarnya sangat potensial karena berada di antara kategori bisnis full services dan LCC (Low Cost Carrier/Low Fare).
Bahkan di masing-masing kategori bisnis memiliki pangsa pasar tersendiri dan saling melengkapi. Di Medium Services ini, Sriwijaya Air dan Nam Air bermain sendiri tanpa kompetitor.
“Tingkat kualitas layanan dan kenyamanan baik di Sriwijaya Air yang difokuskan menjelajah kota-kota besar dan Nam Air sebagai feeder menuju kota-kota kecil atau pelosok, sama,” jelasnya.
Agus menambahkan, ada beberapa karakter pengguna transportasi udara, ada yang loyal ke kategori bisnis Full Services, ada juga yang ke Medium Services dan ada pula yang loyal ke Low Fare. Selain itu, ada pula yang berada di posisi swinger dimana penumpang yang awalnya loyal ke Low Fare beralih ke Medium Service dengan adanya daya beli yang dimiliki saat itu.
“Penumpang yang awalnya loyal ke Low Fare biasanya ‘naik’ satu tingkat di kategori bisnis transportasi udara. Dia tidak mungkin langsung ke Full Service begitu punya kelebihan uang. Jadi sebenarnya antara kategori bisnis tersebut saling melengkapi,” terangnya.
Sementara dari sisi load factor Sriwijaya Air Group, relatif terjaga dan cukup bagus, secara nasional load factor berada  di kisaran 85 hingga 87%. Sedangkan rute yang memberikan kontribusi pendapatan, hampir di seluruh rute tujuan Sriwijaya Air Group.
Sedangkan menurut District Manager Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansyah mengatakan load factor sejak Januari hingga April 2016 sebesar 86%, rute ke arah Indonesia bagian timur berkontribusi besar terhadap pendapatan.
“Surabaya memang berkontribusi besar pada pendapatan nasional. Tingkat load factor-nya juga di atas rata-rata nasional,” ujarnya.
Dengan terjaganya kondisi perusahaan yang sehat, Sriwijaya Air Group akan membuka tiga rute penerbangan baru untuk mendukung pengembangan pariwisata di ndonesia. Dari tiga rute baru pulang pergi (PP), dua dibuka oleh Sriwijaya Air, yakni rute Jakarta-Silangit di Tapanuli Utara, Sumatera Utara dan Surabaya-Berau, Kalimantan Timur. [riq]

Tags: