Permintaan Batu Bara Pelabuhan Gresik Meningkat

Permintaan batu bara melalui Pelabuhan Gresik meningkat tajam seiring dengan meningkatnya arus barang di wilayah tersebut.

Permintaan batu bara melalui Pelabuhan Gresik meningkat tajam seiring dengan meningkatnya arus barang di wilayah tersebut.

Gresik, Bhirawa
Permintaan batu bara di Pelabuhan Kabupaten Gresik  pada semester I/2016 meningkat sebesar 5,51 persen dibanding semester yang sama pada 205, yakni dari 1.206.688 ton menjadi 1.273.193 ton, karena meningkatnya arus barang di wilayah itu.
Manager Pelayanan Terminal Pelabuhan Gresik Yanto mengatakan Pelabuhan Gresik merupakan kawasan yang membutuhkan pasokan batu bara untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, karena batu bara adalah sumber energi pembangkitan listrik dan berfungsi sebaga bahan pokok untuk produksi baja dan semen.
“Selain batu bara, kayu log juga ikut andil dalam peningkatan volume bongkar muat. Sepanjang enam bulan pertama pada 2016 terhitung mencapai 358.672 m3, naik hingga 26,97 persen dibanding enam bulan pertama tahun lalu sebesar 282.485 m3,” katanya, Senin (8/8).
Yanto menjelaskan, peningkatan itu juga karena telah beroperasinya empat unit fixed crane atau alat pengangkut barang di Pelabuhan Gresik yang mempercepat produktivitas bongkar muat barang dengan rata-rata mencapai 90 ton/jam.
“Produktivitas itu, jauh di atas ketentuan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yakni kinerja pelayanan operasional barang yang hanya 35 ton/jam,” katanya.
Sementara itu, Supervisor Bongkar Muat Curah Kering Pelabuhan Gresik Honny Fathur Rohman mengatakan berdasarkan data PT Pelindo III trafik arus barang semester I/2016 mencapai 2.579.943 ton, atau 424.978 m3, dan 427 untuk satuan  ton/liter.
“Angka tersebut terhitung lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2015 sebesar 2.459.943 ton, atau 372.667 m3 dan untuk satuan sebesar 125 ton/liter,” katanya.
Artinya, kata Honny, ada kenaikan sebanyak 4, 90 persen untuk satuan ton dan 14,04 persen untuk satuan m3, serta 41,60 persen untuk satuan ton/liter. “Peningkatan ini, juga dikarenakan kegiatan pembongkaran barang curah kering dan pemuatan barang general cargo, serta bag cargo dan bahan bakar minyak (bbm) pada dermaga umum yang lebih tinggi, dan  diyakini merupakan dampak mulai naiknya kondisi perekonomian,” katanya.  [ma,kim]

Tags: